Scroll Untuk Membaca

MedanSumut

Kapolda Sumut: Memanusiakan Manusia Dan Mengedepankan Peradaban

Kapolda Sumut: Memanusiakan Manusia Dan Mengedepankan Peradaban
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada) : Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Efendi mengatakan manusia adalah makhluk peradaban yang di dalamnya ada kebudayaan, nilai-nilai kemanusiaan dan sosial.

Untuk menekan angka kriminal khususnya di ruang-ruang publik, Kapolda lebih mengedepankan persuasif.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kapolda Sumut: Memanusiakan Manusia Dan Mengedepankan Peradaban

IKLAN

“Kita perlu memetakan setiap bentuk kejahatan dan mengidentifikasi persoalannya. Problematika kejahatan dapat dibedah dengan pendekatan budaya ekonomi dan perilaku. Menempakan manusia sebagai pusat perhatian maka sejatinya sedang mencarikan tempat yang terbaik pada peradaban pemuliaan nilai-nilai dan hakekat kehidupan.” katanya.

Ia menjelaskan banyak masukan dan informasi yang sudah diterimanya, apalagi dalam hal kecemasan masyarakat untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman di ruang-ruang publik.

Kapolda memerintahkan seluruh anggota di jajarannya, tidak hanya melakukan penindakan tapi juga mencari akar masalahnya.

Saat ini, banyak berita viral khususnya terduga pelaku yang mengarah kepada tindak pidana, kebanyakan anak di bawah umur atau pelajar. Misalnya, kejahatan jalanan atau yang dikenal dengan genk motor.

“Sosialisasi kepada pelajar khususnya padahal untuk pencegahan harus sering dilakukan. Agar generasi penerus bangsa tidak terjebak dalam perkembangan sosial dan teknokogi yg mendorong perbuatan tindak pidana,” ucapnya.

Hal ini disampaikan Irjen Agung Setya Imam Efendi saat berdiskusi dengan beberapa Pemimpin Redaksi di Kota Medan, Minggu (23/7).

Prinsipnya, kata Kapolda, ekonomi harus berjalan dan keamanan serta rasa nyaman di ruang-ruang publik harus tercipta. “Itulah tugas Polri,” tegasnya.

Penjara bukanlah satu-satunya cara untuk membina manusia yang terlibat pelanggaran hukum.

Irjen Agung Setya mengambil contoh, salah satu negara di Eropa khususnya Belanda, kondisi penjaranya kosong dari pelaku tindak pidana. Hal ini dikarenakan masyarakatnya sadar perlunya cara baru yang efektif utk menjaga kehidupan dr perilaku jahat.

“Memang semuanya butuh proses, apalagi di Sumut. Tapi tidak ada yang tidak mungkin. Artinya, membangun kesadaran masyarakat lebih baik dari pada menerapkan hukuman berdasarkan hukum positif di Indonesia,” ujarnya.

Kapolda juga berpesan kepada para Kapolres untuk tidak kendor dalam memberikan pelayanan dan jangan pernah takut untuk bertemu langsung dengan masyarakat.

“Dalam setiap pertemuan di masyarakat, polisi akan banyak mendapatkan informasi, dan informasi tersebut harus segera dicarikan solusinya apalagi terkait dengan Kamtibmas,” tutupnya.(m28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE