MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Ahmad Hadian (foto), mendesak Kapoldasu dan jajarannya untuk serius mengusut tuntas penistaan agama yang disampaikan melalui media sosial.
“Jika ini tidak ditangani dengan seksama dan seadil-adilnya, kita khawatir akan merusak kerukunan umat beragama,” kata Ahmad Hadian di Medan, Senin (27/11).
Anggota dewan Fraksi PKS Dapil V Asahan, Batubara dan Kota Tanjung Balai, ini merespon gerak cepat aparat kepolisian yang telah menangkap pria berinisial L, yang diduga menyebarkan ujaran kebencian dan penistaan agama melalui media sosial (medsos).
Informasi yang dihimpun dari Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, pria yang ditangkap itu berdomisili di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. Namun sudah dibekuk di wilayah Sumatera Utara. Polisi sudah mengamankan pelaku dan tetap berkoordinasi dengan Polda Papua Barat.
Menyikapi hal itu, anggota dewan Ahmad Hadian mengapresiasi langkah kepolisian terkait penangkapan itu, namun pihaknya berharap kasus ini harus serius diusut tuntas.
“Karena ini tertangkapnya di Sumut, jangan sampai mengecewakan masyarakat di provinsi ini,” imbuh wakil rakyat yang akrab disapa Kang Hadian ini.
Kang Hadian berpendapat, jika (kasus) ini tidak ditangani dengan seksama dan seadil-adilnya khawatir akan merusak kerukunan umat beragama.
Menurutnya, oknum pelaku ini bukan hanya menista agama Islam, namun juga melecehkan bangsa dan negara Indonesia.
Sebab salah satu ujarannya memprovokasi Israel agar menghabisi RS Indonesia yang ada di Ghaza.
“RS Indonesia di Gaza adalah simbol bangsa dan negara Indonesia, dia adalah simbol partisipasi aktifnya bangsa dan pemerintah Indonesia dalam pergaulan internasional,” tegasnya.
Hal itu, lanjut Kang Hadian merupakan bukti nyata keberpihakan bangsa Indonesia pada kemanusian dan kemerdekaan semua bangsa di dunia ini.
“Itu adalah implementasi dari UUD 1945 yang kita junjung tinggi. Nah, sekarang simbol itu dilecehkan oleh oknum berinisial L tersebut,” sebutnya.
Lecehkan Kemanusiaan
Selain menista agama dan bangsa, pelaku juga nyata-nyata telah melecehkan kemanusiaan dengan mendukung genosida.
“Kita sebagai bangsa Indonesia malu ada warga negara kita yang seperti itu. Ini bukan masalah agama, ini masalah kemanusiaan. Lihat saja di Eropa dan Amerika, rakyat di sana berbondong-bondong mengecam agresi Israel aras Palestina meskipun mereka bukan Muslim,” imbuhnya.
Dirinya selaku anggota DPRD telah berkomunikasi dengan perwira Poldasu dan menitipkan pesan agar Poldasu serius menangani ini. “Indonesia negara yang rukun dan damai, jangan biarkan segelintir oknum merusak ini semua,” pungkas Kang Hadian. (cpb)