MEDAN (Waspada): Kapolda Sumut Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi menegaskan bahwa Pemilu damai sebagai prioritasnya. Ia juga mengatakan, semua unsur di Sumatera Utara harus memiliki kesadaran penuh yang dilandasi situasi yang damai pada Pemilu 14 Februari 2024.
“Hati kita harus “dikelola” untuk memilih, untuk waktu lima tahun ke depan,” sebutnya saat deklarasi Pemilu Damai 2024 Sumatera Utara di aula Tribrata Mapolda Sumut, Rabu (6/9).
Kapoldasu meyakini dengan persiapan semua pihak, Pemilu damai 2024 akan terwujud di Sumut.
“Pemilu damai harus terwujud di Sumatera Utara. Saya yakin kita semua bisa mewujudkannya,” ujarnya lagi.
Deklarasi Pemilu Damai 2024 Sumatera Utara diikuti 18 partai politik, yakni PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, Partai Buruh, PKS, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Gelora Indonesia, Hanura, Partai Garuda, PAN, Partai Bulan Bintang, Demokrat, PSI, Perindo, PPP dan Partai Ummat.
Dikatakan Kapolda, hasil positif yang sudah dicapai hari ini harus dipertahankan dan berharap ke depannya lebih baik dari sebelumnya. “Semoga pesta demokrasi ini bisa buat kita bahagia dengan mewujudkan pemilu damai,” sebutnya.
Deklarasi Pemilu Damai 2024 Sumatera Utara sebagai ungkapan sukacita memilih pimpinan negara, kepala daerah dan wakil rakyat, dengan menyediakan 45 ribu lebih Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sumut.
Sementara, Ketua KPU Sumut Herdensi menjelaskan bahwa Pemilu itu dari rakyat untuk rakyat. Dia pun mengapresiasi langkah kepolisian dalam upaya menciptakan Pemilu damai.
“KPU mengapresiasi langkah Polda Sumut untuk menciptakan pemilu damai. Komitmen kita pemilu berjalan baik dan damai,” ujarnya.
Adapun isi Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Sumatera Utara itu, yakni mewujudkan Pemilu 2024 berkualitas berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Kemudian mewujudkan Pemilu 2024 yang aman, damai dengan menjunjung tinggi etika, martabat bangsa dan negara serta menaati peraturan yang berlaku.
Menolak segala bentuk kekerasan, intimidasi dan provokasi dan berimplikasi terjadinya polarisasi dalam masyarakat. Menolak hoax, ujaran kebencian, politisasi SARA dan politik uang, serta menghormati dan menerima hasil pemilihan umum 2024. (m10)