MEDAN (Waspada): Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut, Ade Jona Prasetyo menyatakan sepakat bahwa masalah pemulihan ekonomi Indonesia merupakan tantangan bersama untuk sama-sama mencapai target pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.
“Dalam mengupayakan target bersama ini memang dibutuhkan peran semua pihak. Karena itulah HIPMI Sumut juga akan terus berusaha untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi. Baik antar HIPMI sendiri, dengan para stakeholder, hingga dengan pemerintah daerah di Sumut,” ujar Jona akrab pemuda ini disapa.
Hal itu disampaikan Jona Sabtu (19/3/22), menanggapi Sidang Dewan Pleno (SDP) Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI yang menghadirkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai pemateri.
Sedangkan SDP yang bertema ‘Konsolidasi HIPMI untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia’ ini digelar di Hotel Trans Resort Bali, Kamis, 17 Maret hingga Jumat, 18 Maret 2022.
Sejauh ini, tambah Jona, HIPMI Sumut telah berupaya memperluas jaringan dengan melibatkan BPC HIPMI Kabupaten/kota di Sumut.
“Kita sama-sama sudah berkomitmen untuk menjalankan program kolaborasi untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Kita komitmen menjadi akselerator,” tegas Jona.
Kapolri, kata Jona, sempat mengingatkan kembali para pengurus HIPMI yang hadir dalam SDP tersebut, mengenai moto HIPMI sendiri.
“Jadilah pengusaha pejuang, pejuang pengusaha. Jadilah pengusaha nasional yang tak hanya tangguh di dalam negeri, tapi tangguh dikawasan global, dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan,” ujar Jona seperti yang diharapkan Kapolri.
Sebelumnya dalam SDP, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai pemateri di hadapan semua peserta yang hadir meminta seluruh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengawal dan mendukung seluruh kebijakan Pemerintah terkait pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah Pandemi Covid-19.
“Jadi ini sengaja saya mengingatkan kepada rekan-rekan. Saat ini, Pemerintah sedang melakukan berbagai macam program pemulihan ekonomi nasional. Tentunya peran HIPMI di dalamnya melakukan berbagai hal untuk mendukung program tersebut,” ujar Kapolri, Jumat (18/3).
Kapolri menjelaskan hal yang bisa dilakukan HIPMI yakni dimulai dari sosialisasi, serta bagaimana mengembangkan upaya usaha-usaha dengan UMKM dan e-commerce.
“Kemudian penyaluran KUR dan juga kegiatan FGD dan talkshow yang tentunya ini kita harapkan lahirkan pengusaha baru,” harapnya.
Lebih lanjut, Kapolri mengatakan dengan adanya perkembangan lingkungan global, tentunya hal tersebut juga memberikan dampak terhadap Indonesia. Sehingga sinergitas seluruh stakeholder dalam mengawal program pertumbuhan ekonomi nasional diperlukan.
“Yang menjadi tantangan kita saat ini, karena kita berusaha untuk bisa lepas dari Middle Income Trap,” ujarnya.
Namun di sisi lain, kata Kapolri, dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang ada ini tentu jadi tantangan berat. Yang harus tentunya kita lakukan adalah konsolidasi yang kuat untuk bisa menjaganya.
Saat ini, Kapolri menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal empat 2021 sebesar 5,02 persen. Ia pun berharap pada kuartal pertama 2022 akan bisa berada di angka 5,3 persen hingga 5,5 persen.
Dari segi pengendalian Covid-19, Indeks Nikkei pada akhir 2021 menyebut Indonesia menjadi negara yang berada di urutan pertama.
Sementara dari CDC Amerika Serikat, Indonesia berada di kategori level I. Saat ini, Indonesia menjadi peringkat lima di dunia yang terbanyak melakukan penyuntikan dosis vaksin dengan jumlah 360,8 juta. (m27)
Waspada/Ist
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai pemateri foto bersama pengurus HIPMI dan pemateri lainnya.