MEDAN (Waspada): Kepala Seksi(Kasi),Penyelenggara Haji dan Umrah(PHU) di masing-masing Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, agar segera mendata jamaah calon haji(Calhaj) masuk porsi tahun 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, S.Ag, MM,
saat membuka Rapat Koordinasi Penyusunan Anggaran Tahun Anggaran 2024 Satker Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kab/Kota se Provinsi Sumatera Utara di Berastagi Cottage, Kamis (5/10).
Hadir dalam kegiatan Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Dr. H. Zulfan Efendi, S.Ag, M.Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Karo Dr. H. Mustapid, MA, para Ketua Tim Kabid PHU, dan Kepala Seksi PHU Kab/Kota se Sumatera Utara.
“Melalui pertemuan ini, saya meminta kepada seluruh otoritas penyelenggaraan haji di Kab/Kota untuk memantau perkembangan informasi haji di pusat dan di wilayah agar persiapan di daerah mantap dan kitab isa menyosialisasikannya kepada masyarakat,” ucap Kakanwil.
Ia juga mengatakan ada beberapa persoalan yang menjadi catatan penting untuk penyelenggaraan haji tahun depan termasuk Istito’ah. Kakanwil mengungkapkan saat ini Kemenag tengah membahasnya dengan Kementerian Kesehatan.
“Kita menunggu regulasi yang berlaku termasuk terkait Istito’ah. Kita tunggu nanti hasilnya. Termasuk nanti persiapan kita merekrut petugas dan lain sebagainya,” tambahnya.
Kakanwil juga mengungkapkan akan lebih selektif
memilih petugas yang akan melaksanakan tugasnya. Ia tidak ingin ada keluhan lagi dari jemaah terkait inkonsistensi petugas.
“Petugas daerah akan lebih selektif lagi. Saya tidak main-main. Kita akan tegas. Petugas harus mengayomi, melindungi, dan menjadi ruang diskusi bagi jemaah selama melaksanakan haji,” terang Kakanwil.
Kakanwil juga mengapresiasi regulasi Kemenag terkait lansia. Ia berharap beberapa tahun ke depan seluruh lansia dapat diberangkatkan segera.
“Kita apresiasi Gusmen, DPR, dan pemerintah yang memprioritaskan lansia untuk berangkat. Semoga lansia beberapa tahun ke depan berangkat dan nantinya tersisa yang muda-muda saja,” ucapnya.
Kakanwil juga mengungkapkan data terakhir dari Gus Menteri bahwa pemerintah Arab Saudi telah menginformasikan besaran kuota haji pada 2024 untuk Indonesia dengan jumlah 221.000 jamaah. Dan saat ini Indonesia memiliki 500 ribu calon jemaah haji kategori jamaah lanjut usia.
Untuk itu, Kakanwil mengungkapkan pentingnya mulai sekarang kepada seluruh Kantor Kementerian Agama Kab/Kota melakukan persiapan menjelang tahapan-tahapan penyelenggaraan ibadah haji agar pelaksanaan haji di tahun depan bisa lebih baik lagi.
“Melalui pertemuan ini, saya meminta kepada seluruh otoritas penyelenggaraan haji di Kab/Kota untuk memantau perkembangan informasi haji di pusat dan di wilayah agar persiapan di daerah mantap dan kitab isa menyosialisasikannya kepada masyarakat,” ucap Kakanwil.
Ia juga mengatakan ada beberapa persoalan yang menjadi catatan penting untuk penyelenggaraan haji tahun depan termasuk Istito’ah. Kakanwil mengungkapkan saat ini Kemenag tengah membahasnya dengan Kementerian Kesehatan.
“Kita menunggu regulasi yang berlaku termasuk terkait Istito’ah. Kita tunggu nanti hasilnya. Termasuk nanti persiapan kita merekrut petugas dan lain sebagainya,” tambahnya.
Kakanwil juga mengungkapkan akan lebih selektif memilih petugas yang akan melaksanakan tugasnya. Ia tidak ingin ada keluhan lagi dari jemaah terkait inkonsistensi petugas.
“Petugas daerah akan lebih selektif lagi. Saya tidak main-main. Kita akan tegas. Petugas harus mengayomi, melindungi, dan menjadi ruang diskusi bagi jemaah selama melaksanakan haji,” terang Kakanwil.
Kakanwil juga mengapresiasi regulasi Kemenag terkait lansia. Ia berharap beberapa tahun ke depan seluruh lansia dapat diberangkatkan segera.
“Kita apresiasi Gusmen, DPR, dan pemerintah yang memprioritaskan lansia untuk berangkat. Semoga lansia beberapa tahun ke depan berangkat dan nantinya tersisa yang muda-muda saja,” ucapnya. (m22)