# Dinas Kesehatan Tingkatkan Upaya Pencegahan Dan Penjangkauan
MEDAN (Waspada); Lonjakan kasus HIV di Kota Medan dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian serius Pemerintah Kota. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Medan, sejak tahun 2006 hingga 2024 tercatat sebanyak 9.883 kasus HIV, dengan tren peningkatan yang signifikan pasca tahun 2021.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Medan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri MARS , dalam keterangan persnya. Ia menyebutkan bahwa peningkatan kasus terutama terjadi pada tahun 2023, dengan temuan mencapai 1.800 kasus, dan sedikit menurun pada tahun 2024 menjadi 1.696 kasus, namun angka ini masih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini selain karena membaiknya kegiatan penjangkauan dan skrining, juga disebabkan oleh sistem pencatatan baru melalui aplikasi SIHA 2.1. Saat ini, semua kasus yang ditemukan positif di fasilitas kesehatan Kota Medan langsung tercatat, meskipun pasien memiliki NIK dari luar kota,” ujar Pocut pada Minggu (18/5)
Pada triwulan pertama tahun 2025, jumlah kasus HIV yang telah ditemukan sudah mencapai 398 kasus, yang menunjukkan tren tetap tinggi di awal tahun.
Kelompok LSL Dominasi Faktor Risiko
Pocut menegaskan bahwa kelompok Laki-laki Seks dengan Laki-laki (LSL) masih menjadi penyumbang tertinggi penularan HIV di Kota Medan, yakni sebesar 46,2%. Disusul oleh kategori lain-lain sebesar 26,3% dan penderita Tuberkulosis (TB) sebesar 12,3%.
“Faktor risiko dari LSL sangat tinggi karena perilaku seksual tanpa perlindungan yang masih banyak terjadi di kelompok tersebut. Kami terus berupaya menjangkau komunitas ini secara persuasif dan edukatif,” jelasnya.
Selain itu, Pocut menyebutkan bahwa sebagian besar kasus HIV/AIDS terjadi pada usia produktif 25–49 tahun, sehingga dampaknya tidak hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga terhadap produktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Upaya Penanganan
Dinas Kesehatan Kota Medan telah dan terus melakukan berbagai upaya dalam menangani HIV/AIDS, antara lain: Perluasan layanan tes HIV dan PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan): Pelibatan bidan mandiri dan DPM dalam skrining; Pelaporan HIV melalui aplikasi SIHA 2.1
Bimbingan teknis dan supervisi layanan.
Pemeriksaan Viral Load gratis untuk mengukur efektivitas ARV
Sosialisasi pengurangan stigma dan diskriminasi baik langsung di Puskesmas maupun melalui media daring; Kerjasama dengan komunitas seperti KPA, PKBI, Medan Plus, Galatea, dan YKS; Program skrining HIV bagi calon pengantin bersama Kementerian Agama Kota Medan sejak 2016; Penyediaan logistik HIV melalui DAK BOK dan dana hibah
Penjangkauan menyeluruh terhadap populasi kunci dan kelompok berisiko.
Kampanye ABCDE untuk Edukasi Masyarakat
Pemerintah Kota Medan juga terus menggaungkan kampanye pencegahan HIV dengan pendekatan ABCDE:
A (Abstinence): Tidak melakukan perilaku seksual berisiko
B (Be Faithful): Setia pada satu pasangan
C (Condom): Gunakan kondom pada aktivitas seksual berisiko
D (No Drugs): Hindari penggunaan narkoba
E (Education): Edukasi dan penyebaran informasi yang benar tentang HIV/AIDS
Pocut mengatakan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Dinas Kesehatan Kota Medan berharap dapat menekan angka penularan HIV/AIDS ke depannya.
Pocut menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mencegah penyebaran HIV, termasuk dalam mengurangi stigma terhadap ODHIV.
“Kami mengajak semua pihak untuk tidak hanya fokus pada pengobatan, tapi juga pada pencegahan, edukasi, dan penerimaan terhadap ODHIV sebagai bagian dari masyarakat yang berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan tanpa diskriminasi,” tutup Pocut.(cbud)