*Garuda Harus Minta Maaf
MEDAN (Waspada.id): Sekjen Polri Watch, Drs M.A.Siddik Surbakti sangat menyesalkan sikap anggota Polri yang melakukan salah tangkap terhadap Ketua DPW Partai NasDem Sumut Iskandar ST yang dilakukan dalam Pesawat Garuda saat hendak berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Jakarta.
“Ini menandakan tindakan yang dilakukan tidak profesional dan merusak institusi Polri. Oleh sebab itu beliau minta agar oknum yang melakukan salah tangkap tersebut diberikan tindakan tegas oleh Bidang Propam Poldasu agar hal seperti ini tidak terulang kembali,” tegas Siddik Surbakti kepada waspada.id, Kamis (16/10).
Selain itu, tambah Siddik Surbakti, Propam Polrestabes Medan atau Propam Poldasu segera memproses terhadap oknum-oknum petugas yang melakukan salah tangkap.
“Propam Polrestabes Medan atau Propam Poldasu harus segera bertindak agar peristiwa yang memalukan institusi Polri ini tidak terulang kembali,” sebut Siddik Surbakti yang juga Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Sumut ini.
Dijelaskan Siddik, penangkapan terhadap seseorang di dalam pesawat tidak dibenarkan kecuali orang yang dicurigai itu adalah teroris.
Selain itu, tambah Siddik, kepada pihak Garuda dan pihak Bandara Kualanamu diminta agar membuat permohonan maaf kepada Iskandar ST atas kejadian yang memalukan ini, dan menjadikannya sebagai pelajaran yang berharga, karena telah mengganggu dan memalukan orang lain.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Ketua NasDem Sumut Iskandar ST menjadi korban salah tangkap oleh polisi Polrestabes Medan, Rabu (15/10) malam. Iskandar dipaksa turun dari pesawat saat dirinya berada di dalam pesawat yang hendak terbang dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Saat itu Iskandar sudah duduk di kursi penumpang dan pesawat sudah mau terbang.
“Saya sedang duduk di dalam pesawat, tiba-tiba datang polisi dan petugas Avsec yang memaksa saya turun dari pesawat,” sebut Iskandar.
Dijelaskan Iskandar, saat itu petugas Avsec menyatakan bahwa Iskandar dilarang terbang karena sudah menjadi tersangka namun setelah petugas Kepolisian berpakaian preman datang, ternyata salah orang.
Belakangan para polisi berpakaian preman tersebut langsung menghilang setelah diketahui orang yang hendak ditangkap ternyata salah orang.(id15)