Scroll Untuk Membaca

Medan

Kasus Salah Tangkap, Polisi Minta Maaf Kepada Ketua DPD Nasdem Sumut

Kasus Salah Tangkap, Polisi Minta Maaf Kepada Ketua DPD Nasdem Sumut
Ilustrasi AI
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Polda Sumut menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan personel Polrestabes Medan yang keliru saat melakukan penangkapan di Bandara Kualanamu, Deliserdang.

Personel Polrestabes Medan saat itu menangkap Ketua DPD Nasdem Sumut Iskandar, ST, yang diduga tersangka scamming (penipuan melalui daring) dan judi online (judol).

“Benar ada salah tangkap. Anak buah Kapolrestabes Medan saat itu sedang melakukan penyelidikan kasus scamming dan judol. Operasi dilakukan Rabu (15/10/2025) malam di Bandara Kualanamu, dan nama tersangkanya sama dengan Ketua DPD Nasdem Sumut,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Ferry Walintukan kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, operasi salah tangkap itu terjadi karena anggota polisi berpacu dengan kecepatan. “Jadi kan (pengungkapan) scamming dan judi online salah satu kunci dari keberhasilan itu adalah kecepatan. Semua harus cepat,” kata dia.

Ketika petugas melakukan pengintaian, identitas dari target operasi (TO), sama dengan identitas Ketua DPD Nasdem Sumut Iskandar.

“Salah satu yang dicari dan yang terlibat itu identitasnya mirip dengan di manifest. Iya, seperti itu (dengan Iskandar),” sebutnya.

Dikatakan Ferry, petugas sempat tidak diperbolehkan masuk di front VIP bandara, sehingga meminta bantuan Avsec Bandara dalam rangka identifikasi atau memprofiling atau mencocokkan informasi.

Atas salah tangkap itu, Ferry Walintukan menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua DPD Partai Nasdem Sumut Iskandar.

“Kami dari pihak kepolisian minta maaf jika ternyata ada ketidaknyamanan atau ketersinggungan dari yang bersangkutan atau pihak- pihak lain. Kita minta maaf,” ujarnya.

Ferry juga menjelaskan, kasus scamming dan judol yang sedang ditangani Polrestabes Medan tidak ada kaitannya dengan Ketua DPD Partai Nasdem Sumut Iskandar.

“Datanya tidak cocok dan tidak sama, jadi yang bersangkutan tidak ada hubungannya kasus yang kami tangani,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Partai Nasdem Sumut Iskandar, ST mengaku menjadi korban salah tangkap saat hendak take off ke Jakarta melalui Bandara Kualanamu. Ketika itu dia sudah dalam pesawat Garuda, namun kemudian dipaksa turun karena dicurigai sebagai tersangka pidana.(id23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE