Scroll Untuk Membaca

Medan

Kegiatan Rutin Siswa SD/MI Al Marwa Medan Sapa Guru Sebelum Belajar

Dr. H. M. Nurdin Amin, Lc. SH. MA bersama guru atas nama Suzanna, S.Sos, kegiatan perpisahan siswa kelas 1, MI/SD bernama Luthfi, akhir Januari 2024 pindah sekolah ke Batam. Waspada/ist
Dr. H. M. Nurdin Amin, Lc. SH. MA bersama guru atas nama Suzanna, S.Sos, kegiatan perpisahan siswa kelas 1, MI/SD bernama Luthfi, akhir Januari 2024 pindah sekolah ke Batam. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Setiap hari pukul 07.15 WIB para siswa Madrasah Ibtidaiyah/ MI/SD Yayasan Al Marwa Medan di Jalan Gotong Royong No 16 Medan Denai,melaksanakan kegiatan rutin, yakni menyapa guru sebelum mulai belajar.

Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Al Marwa,Dr.HM.Nurdin Amin, Jumat (19/1) menyebutkan, murid menyapa guru upaya membentuk pribadi siswa yang berkarakter dan berahlak mulia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kegiatan Rutin Siswa SD/MI Al Marwa Medan Sapa Guru Sebelum Belajar

IKLAN

Selain itu, lanjut Nurdin Amin, setibanya di kelas, siswa akan berbaris di depan kelas, mengulang bacaan hafalan surah surah pendek.

Surah Al Baqarah,doa setelah berwudhu’.Doa setelah azan. Doa setelah sholat 5 waktu.
Bacaan shalat jenazah dengan sempurna, tidak dipotong potong. Membaca ayat kursi. Ayat seribu dinar dan doa shalat dhuha.

Nurdin Amin menambahkan, kegiatan ini sebagai upaya mengingatkan siswa penting meningkatkan daya ingat de gan memperbanyak hafalan Alquran.

“Kita sering menemukan anak anak yang sudah SMP masih belum bisa baca doa setelah berwudhu’. Padahal berwudhu’ itu sehari semalam 5 kali, kenapa bisa lupa. Ini kunci hafal nya ada pembiasaan kepada anak sejak dini,”sebutnya.

Lanjut dia, jika tidak dibiasakan maka sampai usia SMA dan Kuliah anak tidak akan bisa. Oleh karena itu, perhatian orang tua sangat penting untuk pembiasaan baik ini kepada anak. Agar saat dewasa nanti anak sudah kuat hafalannya. Seperti hafal surat Alfatihah itu.

“Saya melihat ini di kalangan mahasiswa masih banyak yang tidak bisa bacaan shalat jenazah dengan sempurna. Mungkin sejak usia SD, SMP, SMA anak ini terbiarkan, kurang diperhatikan nutrisi rohaninya. Sering kali orang tua ingat dan perhatian makanan dan nutrisi jasmani anak. Tetapi sering lupa dan tidak memperhatikan dengan benar kebutuhan nutrisi makanan untuk rohaninya,”sebutnya.

Dijelaskan, sgar hidup seimbang, mental spritual dan material maka pendidikan yang seimbang perlu di semai dalam jiwa anak anak generasi kita. Karena anak anak generasi yang kuat ilmu umumnya, mengajar ilmu agamanya akan tumbuh sebagai generasi yang kuat untuk membangun negeri yang kita cintai ini menuju adil makmur.

Karakter yang baik akan lahir dari pembiasaan beragama yang baik. Kita harus punya niat yang baik untuk membangun anak anak bangsa menjadi orang yang anti korupsi, agar generasi esok benar benar merasakan keadilan dan kemakmuran bersama. Jika kita sama berniat dan mendidik generasi kita ke arah adil makmur ini, insyaallah akan berhasil.

“Ini yang dikatakan oleh Qoriah internasional Ustadzah Dra. Hj. Nurasiah Jamil, MA. Belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas batu, Belajar setelah dewasa bagai mengukir di atas air,”ungkapnya.

Hal lain disampaikan Nurdin Amin, peserta didik juga dibawa rekreasi rihlah iman antaranya ke ke Masjid Raya Medan, dibawa juga untuk memperluas cakrawala historis antara lain ke Istana Maimun Medan.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE