MEDAN (Waspada): Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan menahan dua tersangka dugaan korupsi penggunaan dana Badan Layanan Umum (BLU) di Pusat Pengembangan Bisnis (Pusbangnis) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp1,75 miliar.
Kedua tersangka yang ditahan, yakni Sangkot Azhar Rambe alias SAR selaku Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UINSU dan Moncot Harahap alias MH, yang menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran di Pusbangnis UINSU
“Kedua tersangka ditahan untuk 20 hari ke depan, terhitung sejak 18 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025,” kata Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus ) Kejari Medan Mochamad Ali Rizza, Kamis (19/12)
Penahanan terhadap kedua tersangka dilakukan, setelah pihaknya menerima pelimpahan barang bukti dan tersangka atau tahap II dari penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut pada Rabu (18/12).
“Saat ini, kedua tersangka ditahan di tempat terpisah, tersangka SAR ditahan di Rutan Medan, sedangkan tersangka MH di Rutan Perempuan Medan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam dugaan korupsi penggunaan dana BLU di Pusbangnis UINSU tahun anggaran 2020, yang menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1,75 miliar, terdapat tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Selain tersangka yang telah ditahan, penyidik juga menetapkan Saidurrahman selaku mantan Rektor UIN Sumut periode 2016-2020, sebagai tersangka.
Namun, jelas dia, Saidurrahman sedang menjalani hukuman pidana badan dalam perkara lain, yang telah berkekuatan hukum tetap di Rutan Medan.
Ia menambahkan, penyerahan para tersangka, selanjutnya pihaknya akan menyiapkan berkas dakwaan untuk dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan, agar para tersangka segera disidangkan.
“Perbuatan para tersangka melanggar Pasal 2 ayat (1) Sub Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP,” pungkasnya.(m32)
Waspada/ist
Tersangka dugaan korupsi dan BLU UINSU saat di Kantor Kejari Medan