MEDAN (Waspada): Kesultanan Deli menganugerahkan gelar kebangsawanan kepada Laksamana TNI Muhammad Ali, SE, MM, M.Tr.Opsla selaku Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL). Ia diberi gelar Datuk Panglima Laksamana Diraja.
Pemberian gelar kebangsawanan tersebut dilaksanakan di Istana Maimoon Jl. Brigjen Katamso, Medan, Senin (16/10).
Hadir Pj Gubsu Mayjen (Purn) TNI H Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Pangdam I/BB Mayjen TNI Muhammad Hasan, Waka Poldasu Brigjen Pol. Jawari, Dankosek I/Medan Marsma TNI Reka Budiarsa, Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Johanes Djanarko Wibowo, Pemangku Sultan Deli Tengku Hamdy Osman Delikhan Al-Haj gelar Tengku Raja Muda Deli, Datuq Empat Suku, Orang Besar Wazir dan Bergelar Kesultanan Deli.
Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam mengatakan, pemberian gelar kebangsawanan kali ini sangat istimewa. “Istimewa karena selama ini yang mendapat anugerah gelar adalah pribadi perorangan, tapi kali ini yang menerima anugerah gelar kebangsawanan adalah institusi, yang bermakna bahwa gelar ini dapat dilekatkan kepada siapa saja yang menyandang jabatan sebagai KASAL,” sebutnya kepada wartawan usai prosesi pemberian gelar.
Sultan menjelaskan alasan pemberian gelar, di antaranya KASAL merupakan pejabat tertinggi di lingkungan TNI bidang pengamanan laut yang luasnya 2/3 dari total luas wilayah Indonesia. “Pertimbangan utama kami menganugerahkan gelar kebangsawanan setelah menyaksikan betapa kerasnya Angkatan Laut RI mempertahankan wilayah laut Indonesia dari berbagai ancaman,” ujarnya.
Kemudian, konsep pembangunan ekonomi Indonesia ke depan tidak hanya mengandalkan pada kosep ekonomi hijau, tapi juga bertumpu pada konsep ekonomi biru, yakni memusatkan perhatian pada pembangunan berkelanjutan pada sektor kelautan.
“Ke depan, selain agraria, Indonesia harus menguatkan pemahamannya sebagai negara maritim yang bermakna bahwa kita tidak lagi semata-mata berdiri menghadap ke darat dengan konsep ekonomi hijau, tetapi harus berdiri menghadap ke laut dengan konsep ekonomi biru,” katanya.
Sebab menurut Sultan, laut tidak hanya kaya dengan sumber protein, tetapi juga menjadi penghubung antarnegara serta menjaga keseimbangan bobot planet bumi. “Karenanya laut harus dirawat agar dapat diwariskan untuk generasi mendatang,” jelasnya lagi.
Terkait keberadaan Kesultanan Deli yang memiliki perjalanan sejarah panjang di negeri ini, mulai dari Sultan Deli pertama, Gojah Pahlawan (1632-1669) sampai Sultan Deli X yang usianya memasuki 4 abad, Kesultanan Deli sejak sebelum zaman kemerdekaan telah mempertahankan wilayah laut. Bahkan awal berdirinya memilih pusat pemerintahan di Labuhan Deli, sebuah kota di pinggir laut.
Sultan mengatakan, bagi Kesultanan Deli pengamanan wilayah laut tidak hanya penting, akan tetapi menjadi alasan kuat mengapa ibu kota Kerajaan Negeri Deli itu dibangun di kawasan wilayah laut.
“Karena alasan itu pulalah mengapa gelar kebangsawanan ini perlu kami sematkan kepada institusi KASAL, tanpa bermaksud mengurangi arti penting institusi Angkatan Darat dan Angkatan Udara,” ujarnya.
Harapan besar Kesultanan Deli, KASAL dapat memberikan sumbangsih lebih baik lagi bagi negeri ini, bagi bangsa, bagi peradaban dunia modern yang religius dalam kerangka NKRI yang puncaknya adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Sementara, Laksamana TNI Muhammad Ali menyebutkan, penganugerahan tersebut merupakan satu kehormatan bagi dirinya untuk menerima gelar Datuk Panglima Laksamana Diraja dari Kesultanan Deli yang begitu masyur sebagai pelaku utama dalam perjalanan sejarah kejayaan maritim nusantara.
“Lokasinya yang strategis dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka telah menjadikan Kesultanan Deli sebagai salah satu entitas sejarah penting yang selama berabad-abad menjadi salah satu pusat perkembangan ekonomi dan peradaban maritim,” ujarnya.
KASAL menambahkan, nilai-nilai sejarah tersebut telah menjadi sumber inspirasi bagi TNI Angkatan Laut untuk terus berkomitmen mengembalikan kekayaan negara dan bangsa Indonesia yang bersumber di laut.
Selaras dengan komitmen tersebut, gelar yang dianugerahkan dapat digunakan secara berkelanjutan oleh setiap pemangku jabatan KASAL.
“Ini sebuah kehormatan yang mengandung amanah dan tanggungjawab besar. Penganugerahan gelar ini memberikan konsekuensi bagi saya untuk menjaga marwah dan kehormatan adat melayu serta mencurahkan perhatian guna meningkatkan keamanan wilayah perairan sekaligus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut dapat dilaksanakan melalui upaya pembangunan sektor kelautan secara berkesinambungan dan sinergi bersama Kesultanan Deli dan pemerintah setempat,” ujarnya.(m27/m10)
Waspada/Ist
Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam menyambut KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Istana Maimoon, Senin (16/10).