Scroll Untuk Membaca

Medan

Ketua Komisi E DPRD Sumut HM Subandi Sesalkan Penyegelan Sekolah Al-Washliyah Di DS

Ketua Komisi E DPRD Sumut HM Subandi Sesalkan Penyegelan Sekolah Al-Washliyah Di DS
Ketua Komisi E DPRD Sumut H M Subandi. Waspada/Partono Budy
Kecil Besar
14px

# Ganggu Proses Belajar Mengajar

MEDAN (Waspada): Ketua Komisi E DPRD Sumut H M Subandi (foto) menyesalkan langkah penyegelan bangunan yang dijadikan sekolah Al Washliyah di Petumbukan, Kecamatan Galang.  Akibatnya, para siswa di sekolah itu tidak dapat belajar seperti biasa dan mengganggu proses pendidikan di sana.

“Kita patut menyesalkan kebijakan menyegel sekolah Al-Washliyah, yang juga berimbas terusiknya program pemerintah, yakni mencerdaskan anak banga, “ kata M Subandi kepada Waspada, Selasa (16/7).

Anggota dewan dari Fraksi Gerindra itu menyikapi pasca penyegelan sekolah Al-Washliyah sejak 6 Juli 2025,  dengan cara menggembok pintu pagar oleh Satpol PP Deli Serdang. Pihak Pemkab juga meminta Al-Washliyah mengosongkan gedung itu.

Peristiwa ini menjadi viral karena ditayangkan di media sosial  dan jadi perbincangan hangat para netizen.

Banyak netizen mencibir bahkan memberikan narasi negatif atas langkah yang diduga terjadi di masa Bupati Asri Ludin Tambunan, karena sebelumnya  pemerintahan sebelumnya telah menyerahkan gedung ini untuk dipakai Al-Washliyah.

Merespon hal itu, M Subandi wakil rakyat Dapil Sumut 3 Deli Serdang itu, merasa terpukul, prihatin dan haru dengan peristiwa yang dinilainya sebagai bentuk gangguan proses belajar secara langsung kepada anak-anak didik.

“Saya sendiri pernah jadi guru, bahkan kepala sekolah terharu dan menangis dengan perisitwa penyegelan tersebut, yang mungkin baru pertama kali terjadi di Indonesia,“ tegasnya.

Di sejumlah akun, terlihat anak-anak dengan muka bingung, sebagian ada yang terlhat menangis setelah diketahui tidak dapat belajar akibat pintu pagar digembok. Di tayangan lain, terlihat para siswa duduk di depan tembok sekolah mereka, untuk menunggu kepastian.

Cari Solusi

Miris dengan itu, Ketua Komisi E DPRD Sumut H Subandi tidak dapat menahan kekesalannya, karena siswa siswa Al-Washliah, yang juga turut mendukung program pendidikan berkualitas yang dicanangkan pemerintah.

“Mereka itu kan bagian dari anak-anak bangsa juga, kenapa diperlakukan seperti itu, harusnya dicarilah solusi, agar mereka dapat belajar sebagaimana para siswa lain,“ sebutnya.

Subandi mengibaratkan para siswa di Al Washliyah sebagai anak-anak didik yang menimba ilmu di negara lain. “Mereka macam sekolah di negara lain, tak boleh belajar hanya karena persoalan yang tidak mereka ketahui. Gedung sekolah mereka juga dijaga, sehingga menimbulkan kesan takut,“ katanya.

Menurut Subandi, sebaiknya pemerintah melalui Dinas Pendidikan serta stakeholder terkait mencari solusi seperti apa kiranya langkah-langkah lanjutan, bila kemudian anak-anak didik terganggu menimba ilmu.

“Perlu dicari solusi di mana mereka belajar, apakah menumpang di tempat lain, atau direncanakan akan dibangun sekolah baru, agar kegiatan pendidikan tidak terganggu karenanya,“ ujarnya.

Dengan penyegelan itu,  para siswa dikhawatirkan juga akan terganggu psikolgis mereka, karena tidak dapat bersekolah lagi entah sampai kapan. “Ini harus kita hindari bersama,“ katanya.

Upaya mencari solusi terbaik itulah, tambah Subandi, memungkinkan penyelesaian dapat ditempuh dengan cara musyawarah tanpa mengorbankan anak-anak didik, yang meski belajar di sekokah swasta, tetapi juga bagian integral dari proses menuntut ilmu dan sama-sama ikut mendukung program pemerintah, yakni mencerdaskan anak-anak bangsa.

“Komisi E DPRD Sumut, yang salah satu tupoksinya membidangi masalah pendidikan dan kesejahteraan dan saya sendiri ketuanya, akan memberikan masukan, agar masalah (penyegelan) dari dicari solusi terbaik,“ pungkas Subandi. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE