Medan

Ketua PW PUI Sumut Nilai Pendirian Masjid Raya Yang Baru Kurang Maksimal

Ketua PW PUI Sumut Nilai Pendirian Masjid Raya Yang Baru Kurang Maksimal
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Umat Islam(PUI) Sumatera Utara, DR.  Sakhira Zandi M.Si. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Umat Islam (PUI) Sumatera Utara, DR.  Sakhira Zandi M.Si, pendirian Masjid Raya yang baru kurang maksimal. Justru lebih baik mengoptimalkan pembangunan Islamic Centre yang di dalamnya mencakup masjid, madrasah, sekolah sampai tempat usaha seperti  UMKM.

Dijelaskannya, Masjid memang merupakan salah satu pusat pengmbangan syiar agama Islam apa lagi massjid tersebut sangat strategis menyapa dan merupakan kebutuhan mendasar bagi  masyarakat muslim di suatu wilayah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Apa lagi di suatu wilayah itu belum ada sarana prasarana ibadah seperti mushalla atau mesjid. Maka sangat layak pendirian rumah ibadah itu didirikan dan dipelihara.

Namun jika masjid baru didirikan dimana bertabur masjid disuatu daerah itu dan bahkan ada masjid yang berdiri megah dengan biaya yang relatif besar tercurah untuk itu, sementara jamaah nya tidak maksimal untuk memakmurkan dan mengisinya, agak tidak elok jika mau di gagas dan dibuat masjid baru lagi.

“Apa lagi dibuat dan didirikan di Kota Medan kota metropolitan ini. Kurang efektif saja menurut saya,” ujar DR  Sakhira Zandi M.Si.

Menurut ketua PW PUI SU ini, di Kota Medan sudah ada Masjid Raya Al Maksum, Masjid Agung, Masjid Al Jihad, Masjid Osmaniyyah dan masjid besar lainnya, kenapa tidak masjid mesjid yang ada ini di maksimalkan proses kemakmurannya.

“Kita menghargai ide beberapa tokoh di Sumatera Utara yang berencana mendirikan Masjid Raya baru di Kota Medan, tapi kurang efektif saja, apa lagi kita yakin dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan nya tidak sedikit,” sebutnya.

Justru, lanjutnya yang ditunggu dan dinanti warga Sumut adalah pendirian Islamic Center yang konferehensif. Dimana di wilayah itu ada masjid, madrasah klinik Islami, sarana olah raga syar’i, hall pertemuan, praktek manasik haji yang mempuni, fasiltas UMKM dan fasilitas syar’ i lainnya.

“Dan itu sudah lama direncanakan Pemprovsu dan Pemkot Medan bahkan sudah pernah di  anggarkan di dalam APBD namun karena tidak ada lokasi atau tempat yang strategis akhirnya sampai sekarang tidak terwujud. Sedangkan anggaran yang sudah dianggarkan di kembalikan pada pemerintah. Hendaknya ini yang harus didorong oleh para tokoh dan cendikiawan muslim khususnya Sumut,” ujar sakhira.

Menurutnya, jika para ulama, agamawan dan Pemprovsu menilik kembali pembangunan Islamic Centre ini kita mendukung dengan penuh. “Hanya Sumut yang kota besar belum ada Islamic Center nya,” pungkas Sakhira Zandi.

Sebelumnya diberitakan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) direncanakan akan mempunyai Masjid Raya Sumut, berkapasitas 100.000 – 150.000 jemaah. Rencananya, masjid itu akan dibangun di salah satu dari tiga lokasi, yakni  lahan eks Bandara Polonia,  Sport Centre, atau Islamic Center, di Martubung.

Rencana pembangunan Masjid Raya tersebut terungkap Hal itu terungkap pada pertemuan Penjabat (Pj) Sekdaprovsu  Sulaiman Harahap, dengan beberapa tokoh agama. Diantaranya Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumut Prof. H.M Hatta, dan Prof. Syahrin Harahap. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Sekdaprovsu, di Kantor Gubsu belum lama ini.(id18)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE