MEDAN (Waspada.id): Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mengaku telah mengirimkan bantuan logistik untuk sejumlah wilayah terdampak banjir. Malah Gubsu Bobby Nasution, diklain telah bergerak cepat (Gercep) menurunkan tim personel beserta peralatan evakuasi bencana. Namun, seluruhnya belum tiba di tempat, karena skses jalan yang masih belum bisa dilewati.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Erwin Hotmansah Harahap, Rabu (26/11). Dia memberikan penjelasan terkait respons Pemprovsu terhadap peristiwa banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa daerah di Sumut. Terutama di Sibolga, Tapteng, Tapsel dan Madina.
Erwin Hotmansah Harahap mengaku, Pemprovsu sudah mengirim bantuan logistik. Malah dia bilang, Gubsu Bobby Nasution, bergerak cepat dengan menurunkan tim personel beserta peralatan evakuasi bencana. “Personel BPBD juga telah dikirim ke lokasi bencana, beserta alat-alat yang dibutuhkan,” katanya.
Juga, kata Erwin, BPBD Sumut juga telah menyiapkan bantuan paket senilai Rp60 juta beserta peralatan penanganan bencana.
Adapun peralatan yang dikirim untuk evakuasi dan penyelamatan berupa 4 unit perahu karet, 2 unit mesin perahu, 2 unit dongkrak angin, 2 unit genset, 6 unit pompa jinjing, 4 unit pompa kohler, 2 tenda pengungsi, 2 unit starlink, 2 unit chainsaw, dan 42 unit lampu lentera.
Erwin juga mengungkapkan, Pemprovsu telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bantuan dana siap pakai kepada kabupaten terdampak. Juga Pemprovsu juga berkoordinasi dengan BUMN untuk bantuan pada masyarakat.
“Seperti Pertamina, Inalum, PLN, Antam untuk bantuan masyarakat yang terdampak,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Erwin, Pemprovsu melalui Dinas Sosial telah mengirim 1 ton minyak goreng, 500 kg gula pasir, 500 kotak teh celup, 20 ribu bungkus mie instan dan 1.000 kaleng ikan sarden.
Namun, menurut Erwin, seluruh bantuan dan peralatan yang dikirim itu, saat ini, penyaluran masih dalam perjalanan, dan belum sampai ke lokasi bencana, terutama di Tapteng dan Madina. Dia bilang, pengiriman ke lokasi masih ada kendala, lantaran akses jalan yang masih belum bisa dilewati.
Kata Erwin, beberapa lokasi saat ini masih terisolir. Diantaranya di kawasan Aek Sijorni yang terendam banjir dengan ketinggian air hingga 2 meter. “Di wilayah Sipirok dan kawasan Pahae juga masih terjadi longsor, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan,” ucapnya.
Terkait kemungkinan pengiriman bantuan melalui jalur udara menggunakan helikopter, Erwin mengatakan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama pihak BMKG dan badan Basarnas. “Masih kita kordinasi dengan BMKG dan Basarnas, terkait penggunaan jalur udara,” ucapnya. (Id05)












