Scroll Untuk Membaca

Medan

Komunitas Beatbox Dapat Semangat Dari Bacagub Barry Simorangkir

Komunitas Beatbox Dapat Semangat Dari Bacagub Barry Simorangkir
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Anak-anak muda yang tergabung dalam North Sumatera Beatbox mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kiprah anak muda di bidang kesenian modern.

Masalah ini disampaikan kepada bakal calon gubernur Sumut Barry Simorangkir dalam diskusi bertema “Ngobrol Bareng Barry Simorangkir” (Ngobar) di Sate Taichan Ber 3, pada 3 Agustus 2024.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Komunitas Beatbox Dapat Semangat Dari Bacagub Barry Simorangkir

IKLAN

Kreativitas berkesenian beatbox sekarang ini memang sedang digandrungi kawula muda. Beatbox adalah bentuk seni yang menghasilkan bunyi-bunyi ritmis ketukan drum, instrumen musik, maupun tiruan bunyi-bunyian lain dengan menggunakan alat-alat ucap manusia seperti mulut, lidah, bibir, dan rongga-rongga ucap lainnya. 

Menanggapi keluhan anak-anak muda ini, Bang Ber memberi semangat. Kreativitas seyogyanya tidak mandek hanya karena kurangnya dukungan. Justru, di situlah letak tantangan sejati untuk menembus sekat. Apalagi, anak-anak muda biasanya memiliki gagasan tanpa batas dan tak terduga. 

“Fasilitas berkegiatan tentu penting. Tapi, sebelum semuanya tersedia secara memadai, bukan berarti kita boleh berhenti mengekspresikan kecintaan pada seni dan kreativitas,” ujar Bang Ber. 

Bang Ber mengapresiasi anak-anak muda yang mampu memanfaatkan platform teknologi dalam berkarya, seperti melalui Youtube, Spotify, Tiktok, Instagram dan sebagainya. Kehadiran platform-platform tersebut memungkinkan anak-anak muda berkarya menembus batas ruang.

Di sisi lain, Bang Ber mengakui bahwa pemerintah seyogyanya tanggap terhadap perubahan tren dan budaya yang terjadi di kalangan generasi muda. Dengan begitu, kreativitas anak-anak muda dapat diadopsi untuk memperkaya budaya masyarakat.

Dari pengalamannya merantau 21 tahun di Amerika Serikat, Bang Ber bercerita tentang seni corat-coret tembok grafiti yang semula dianggap mengotori kota. Ketika para senimannya dirangkul pemerintah setempat, ternyata karya corat-coret mereka dapat memperindah dan memberi karakter pada sebuah kota.

Bang Ber berharap hal serupa dapat terjadi pada seni beatbox di Sumatera Utara. Medium ini bisa sangat bermanfaat dalam menjangkau anak-anak muda. Selain itu, beatbox dapat dieksperimenkan dengan kesenian tradisional sehingga melahirkan karya yang unik dan baru. (rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE