MEDAN (Waspada): Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) tidak bisa lagi diharapkan untuk perdamaian di Timur Tengah.
“PBB tidak lebih dari sebuah organisasi ‘mancan ompong’ bagi perdamaian dunia, khususnya Timur Tengah, ” kata pengamat Hukum Internasional Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Suhaidi, Sabtu (14/6) menanggapi konflik di Timur Tengah yang semakin meluas.
Kekejaman militer Israel justru dengan sombongnya memperluas konflik di kawasan Timur Tengah, dengan serangan yang tidak hanya menyasar Gaza, tetapi juga Iran dan Lebanon. Perang rudal pun tak terelakkan lagi saat ini.
“Tidak ada yang menginginkan perang karena akan menyisakan kehancuran dan penderitaan. Namun, agresi Israel di jalur Gaza yang sudah berlangsung cukup lama tapi semua tutup mata tidak terkecuali PBB,” tegas Prof Suhaidi.
Menurutnya konflik Timur Tengah telah menguji batas hukum dan norma internasional. Genosida Israel di Palestina bukannya berakhir., melahan tindakan militer Israel justru memperluas konflik di Timur Tengah.
Menurutnya agresi Israel telah melanggar hukum internasional. Menurutnya PBB tidak berdaya karena tak mampu membebaskan diri hak veto. Dewan Keamanan PBB tidak lagi efektif. Dewan Keamanan semakin menyerupai “macan ompong”.
“Tidak ada lagi yang diharapkan dari PBB dengan segala aturannya,” kata Prof Suhaidi seraya menambahkan kondisi saat ini diperlukan kekuatan penyeimbang agar pengaruh kekuatan AS tidak semena- mena terhadap negara lain karena mereka saat ini menganggap tidak ada yang lebih kuat dari mereka.
Menurutnya kekuatan penyeimbang itu adalah ketika negara-negara Arab bersatu dengan Rusia dan Cina untuk menghadapi Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa (UE).
“Itulah satu-satunya jalan agar perdamaian dapat tercapai atau penyeimbang ini dapat mempengaruhi AS untuk tidak bertindak sesuai dengan kemauannya,” sebutnya.
Kata Prof Suhaidi, sejarah membuktikan di era ada blok barat dan blok timur yang sama kekuatannya membuat blok barat tidak bisa semena- mena terhadap negara lain. Namun saat ini kondisinya berbeda.
Suasana, di Timur Tengah saat ini semakin parah, Israel dengan leluasa melakukan genosida di Palestina, anehnya negara-negara Arab diam seribu bahasa. Hanya Yaman, Lebanon dan Iran yang berani bertindak.
Sementara negara Arab lainnya diam karena alasan kepentingan nasional masing-masing dan tidak melihat lagi ukhuwah islamiyah yang sebenarnya. Kekayaan yang Allah berikan kepada mereka adalah sebagai ujian, tapi mereka lupa atau pura-pura lupa dikarenakan saat Ini mereka sudah mendapatkan kesenangan duniawi.
Menurut Prof Suhaidi seharusnya ada kesadaran kolektif dari negara-negara Arab bahwa ancaman yang dihadapi Palestina dan Iran sekarang merupakan awal ancaman dan lambat laun juga mengancam negara Arab lainnya.
Prof Suhaidi mengatakan, solusi dan pilihan mendesak bagi negara-negara Arab adalah secara kolektif bergabung dengan Rusia dan China.
Karena kedua negara ini mempunyai kekuatan teknologi persenjataan yang seimbang dengan negara AS dan UE “Negara- negara Arab tidak mempunyai kekuatan militer yang mampu menekan negara pendukung Israel, makanya bersatu dengan Rusia dan China adalah solusi,” tutup Prof Suhaidi. (m19)