MEDAN (Waspada.id): Koperasi Jasa Plasma Agrinas Barumun Agro Nusantara (Koperasi BAN) menegaskan bahwa penyaluran hasil plasma dari PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) kepada masyarakat bukanlah penantian puluhan tahun sebagaimana sering dipropagandakan sejumlah pihak.
“Realisasi penyaluran hasil plasma merupakan hasil kerja terstruktur selama lima bulan yang dijalankan secara intensif dan berbasis legalitas negara,” ujar Ketua Koperasi BAN Usman Hasibuan kepada sejumlah wartawan di salah satu cafe di Jl. Putri Hijau Medan, Jumat (21/11).
Saat itu, Usman Hasibuan didampingi sejumlah pengurus Koperasi BAN diantaranya Wakil Ketua H. Marasamin Ritonga, Sekretaris Sutan Ahmad Sayuti Hasibuan, serta jajaran pengurus yang meliputi Ari Atwan, Ahmad Sandri Nasution, dan Maharaja Harahap, serta Bendahara Raitan Siregar.
Penjelasan dari para pengurus Koperasi BAN tersebut sekaligus membeberkan fakta-fakta lapangan yang menepis narasi keliru yang selama ini beredar.
Usman Hasibuan menjelaskan, penyaluran plasma saat ini adalah wujud nyata perjuangan masyarakat yang dikonsolidasikan secara resmi, bukan proses kabur yang tidak terukur.
“Penyaluran plasma melalui Koperasi BAN merupakan kelanjutan dari perjanjian resmi antara koperasi dan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) atas lahan 12.684 hektare di kawasan Simangambat dan Ujung Batu (Paluta) serta Huristak (Palas). Koperasi BAN satu-satunya wadah legal yang diakui PT.Agrinas Palma Nusantara (persero)sebagai organisasi masyarakat plasma, berdasarkan verifikasi langsung Agrinas,” terang Usman Hasibuan.
Usman Hasibuan menegaskan, langkah hukum negara pada 25 April 2025—eksekusi 47.000 hektar lahan yang dikuasai PT Tor Ganda oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan—menjadi penentu arah baru. Aksi tegas ini membuka pintu koreksi struktural, memberi ruang bagi pemerintah mengambil alih kendali dan memastikan hak masyarakat tidak kembali dipasung kepentingan-kepentingan lama.
Setelah pengambilalihan, tambah Usman, pemerintah menyerahkan pengelolaan kawasan kepada PT Agrinas Palma Nusantara (Persero). Agrinas kemudian membentuk tim verifikasi yang turun langsung dari rumah ke rumah.
Yakni untuk mendata ulang seluruh calon penerima plasma secara transparan melibatkan kepala kepala desa, tokoh tokoh masyarakat bahkan rekomendasi Bupati Palas juga atas instruksi resmi Agrinas, Koperasi BAN dibentuk pada 24 Mei 2025 dan disahkan Kemenkumham, sekaligus menutup ruang klaim kelompok-kelompok yang selama ini menunggangi istilah “plasma”.
Kontrak resmi kemitraan ditandatangani pada 1 Juli 2025 di Jakarta, memperkuat legalitas koperasi sekaligus mengakhiri praktik klaim liar yang selama untuk tidak menjadi sumber konflik di masyarakat. Pasca lima bulan kerja terpadu, penyaluran plasma kini mengalir melalui skema pembayaran resmi transeper ke Bank BRI,anggota plasma telah menerima hak mereka
Pengurus Koperasi BAN menegaskan bahwa pencairan ini bukan hadiah, tetapi buah perjuangan kolektif masyarakat yang menembus kebuntuan hukum dan birokrasi selama ini. Mereka mengingatkan bahwa masih ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memelintir informasi demi kepentingan sempit dan Koperasi BAN juga siap mengamankan Aset Agrinas Di Kawasan 47.000 Ha Kabupaten Palas Dan Paluta.
Ketua Usman Hasibuan juga menyampaikan ucapan rasa syukur alhamdulillah atas perjuangan selama ini setelah mendapat mandat dari PT.Agrinas Palma Nusantara (persero)baik sebagai ketua tim konsolidasi masyarakat plasma di kawasan kebun 47.000 H maupun di percayakan sebagai ketua koperasi Barumun Agro Nusantara (BAN).
Sehingga sekarang ini telah membuahkan hasil atas direalisasikannya pembayaran hasil plasma oleh PT Agrinas palma nusantara (persero) melalui koperasi BAN telah menyalurkannya kepada peserta plasma melalui transfer ke rekening Bank BRI.
“Rasa syukur ini harus kita wujudkan dalam bentuk ikut serta menjaga kelangsungan kebun kita yang sudah diamanahkan melalui koperasi BAN sehingga kita semua peserta plasma berkewajiban menjaga asset yang luar biasa ini sehinga kita mampu mewariskan sampai generasi kita berkutnya bahwa koperasi tidak akan memberi ruang bagi siapa pun yang mencoba memecah masyarakat atau mengganggu jalannya penyaluran hak,” tutur Usman.
Usman menegaskan komitmen koperasi menjaga transparansi hingga hak seluruh anggota tersalurkan sepenuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Sutan Ahmad Sayuti Hasibuan menegaskan pentingnya menjaga soliditas internal.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang selama dan panitia syukuran di bawah koordinasi H. Marasamin Ritonga sebagai ketua panitia yang turut memastikan konsolidasi di lapangan berjalan teratur.
Mereka juga nanti akan mengundang tokoh masyarakat, pemuda, tokoh agama, serta peserta plasma untuk menyampaikan doa bersama atas keberhasilan perjuangan.
Serta mendoakan pimpinan PT.Agrinas dalam keadaan sehat walapiat serta diberikan kekuatan menjalakan amanah yang diemban demi kesejahteraan masyarakat tidak terlupakan mendoakan Presiden RI Prabowo Subianto.
Sedangkan Ketua dewan pembina Taem Pratama menyatakan bahwa perjuangan masyarakat plasma belum berhenti.
“Koperasi BAN akan terus mengawal proses ini agar tidak diganggu, tidak disabotase, dan tidak digiring kembali ke masa gelap serta membentuk SATGAS BAN untuk benar benar terlibat langsung menjaga keberlangsungan pengelolaan kebun sehingga bisa meningkat kan produksi dengan meningkat nya produksi akan menambah hasil pembayaran kepada masyarakat,” sebut Taem Pratama.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pengawas Drs.Safaruddin Siregar. “Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang luar biasa kepada Pimpinan Agrinas kepada Direktur Utama Jendral Agus Sutomo,juga kepada Mayjend Cucu Soemantri Direktur operasi yang juga menjabat Direktur Hukum dan kepatuhan sekaligus kepada Regional Head (RH) Mayjend Nunu Nugraha,” katanya
Serta Direktur Keuangan M.Wais fanshuri Harahap yang secara ikhlas telah menunaikan penyaluran hasil plasma kepada peserta plasma sehingga tidak terjadi disinformasi serta kepastian yang menjadi penantian masyarakat.
Turut hadir dalam konperensi pers tersebut antara lain Irwansyah Damanik Sekretaris pembina, DR.Maharaja Harahap, Ahmad Sandri Nasution, Raitan Siregar sebagai Bendahara,Ari Atwan dan Borkat Hasibuan.(id15)












