Scroll Untuk Membaca

Medan

KPK Mengubah Cara Atasi Persoalan Korupsi 

Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku harus mengubah cara untuk mengatasi persolan korupsi di Indonesia. Yakni, tidak lagi fokus pada penindakan, melainkan dengan melakukan upaya peningkatan integritas. Karena faktanya, walaupun sudah 1.700-an orang yang ditangkap KPK, tapi tidak juga menyelesaikan masalah. 

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, saat membuka kegiatan Roadshow Bus KPK 2023, Kamis (26/10). Kegiatan yang diselenggarakan di arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) itu berlangsung hingga 29 Oktober 2023.

Hadir pada acara itu, Penjabat (Pj).Gubsu Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumut Agung Setya Imam Effendi, Ketua BPK Perwakilan Sumut Eydu Oktain Panjaitan, sejumlah para bupati dan walikota se-Sumut, dan Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprovsu.

Dijelaskan Nurul Ghufron, KPK sudah menggunakan beberapa cara untuk memberantas korupsi di Indonesia. Yang pertama adalah dengan penindakan. Katanya, untuk penindakan, KPK sudah menangkap 1.700-an orang. Walaupun secara jumlah, terbilang besar, tapi menurut Ghufron, itu baru lebih kurang 5 persen saja dari prilaku tidak pinada korupsi yang dilakukan. 

Sementara itu, katanya, KPK menilai penindakan yang dilakukan selama ini juga tidak menyelesaikan masalah. Sebaliknya, KPK malah menerima serangan balik. Baik itu merupakan bentruk kriminalisasi terhadap KPK, maupun tekanan-tekanan politik lainnya, untuk melemahkan fungsi KPK. 

Juga, kata Ghufron, dengan banyaknya oknum yang ditangkap KPK selama ini membuat suasana menjadi tidak baik. Karena, setiap pejabat yang ditangkap, maka marwahnya akan hancur, dan menanggung malu. Sementara sebagai bangsa, hal itu kurang sehat. ‘’Karena semakin banyak pejabat yang ditangkap, membuat bangsa itu semakin buruk di mata internasional,’’ katanya. 

Karena itu, kata Ghufron, sekarang ini KPK tengah berupaya untuk mengubah cara penanganan tindak pidana korupsi. Yakni dengan cara meningkatkan integritas, bukan saja para pejabat dan penyelenggara negara, tapi seluruh rakyat Indonesia.

Yakni, memberikan pemahaman kepada seluruh rakyat, agar tidak ada sedikitpun dalam hati kita terbersit niat untuk melakukan korupsi. 

Salah satu upaya nyata yang dilakukan KPK untuk meningkatkan integritas tersebut, kata Ghufron, adalah dengan mengatakan Roadshow Bus KPK.

Diharapkan, dengan kehadiran KPK untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat, akan membawa hasil yang baik. ‘’Kami masuk ke sekolah-sekolah, universitas – universitas. Intinya kita berharap pihak sekolah dan universitas tidak saja mengajarkan tentang ilmu pengetahuan, tapi juga tentang pendidikan moral yang baik,’’ katanya. 

Sedangkan harapan untuk pejabat struktural, kata Ghufron, diharapkan dengan kegiatan yang dilakukan KPK dapat menjadi semangat. Yakni bahwa keberadaan pejabat publik adalah benar-benar untuk mensejahterakan rakyat. ‘’Bukan malah kucing-kucingan dengan polisi, BPK, KPK dan lainnya,’’ ujarnya.

Menjadi Semangat 

Sementara itu, Pj. Gubsu  Hassanudin, mengaku  terus mendorong agar budaya antikorupsi tercipta di Indonesia. Ini merupakan langkah utama dalam mencegah tindakan korupsi. 

Salah satunya dengan cara edukasi yang terus menerus, menanamkan rasa malu dan paham tindakan korupsi itu salah. “Bila kita cari akar masalahnya itu, korupsi sudah menjadi budaya, jadi kita perlu ubah budaya tersebut menjadi budaya antikorupsi,” katanya.

Hanya saja, menurut Hassanudin, mengubah budaya bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, membudayakan antikorupsi harus terus menerus digaungkan. “Ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh kerja keras, komitmen dan terus menerus dalam jangka waktu yang tidak sebentar,” tambahnya. (m07)

Waspada/zul harahap 

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, bersama Pj. Gubsu Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, dan sejumlah pejabat lainnya, memukul Gordang Sembilan, tanda dibukanya kegiatan Roadshow Bus KPK 2023 Sumut.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE