Medan

Lewat JKN, Santri Abdzar Dapat Perawatan Tanpa Keluar Biaya

Lewat JKN, Santri Abdzar Dapat Perawatan Tanpa Keluar Biaya
Muhammad Abdzar. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program pemerintah yang memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia. Di tengah keterbatasan akses dan jauh dari orang tua, kepesertaan aktif dalam JKN menjadi solusi penting dalam menjamin kesehatan para santri.

Muhammad Abdzar (13), seorang santri yang sedang menuntut ilmu di Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Mesja Lamno, merasakan langsung manfaat kepesertaan aktif JKN dalam memberikan perlindungan kesehatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Abdzar, Ketika ditemui sedang memperoleh pelayanan di Puskesmas Indra Jaya. Sebelum memperoleh rawatan di puskesmas, Abdzar melaporkan kepada guru pendamping-teungku terkait kondisi kesehatannya, dan guru pendamping dengan sigap langsung membawa Abdzar ke Puskesmas terdekat.

“Semalam saya sudah mengalami demam dan pusing-pusing, karena sudah tidak tertahankan lagi, akhirnya Teungku (ustad) membawa saya ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan kesehatan lebih baik,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima di Medan, pada Sabtu (15/11)

Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus berkomitmen memberikan akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh peserta, termasuk para santri di pesantren. Dengan adanya JKN, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap biaya pengobatan ketika sakit.

“Syukur alhamdullilah, meskipun saya jauh dari orang tua, waktu saya sakit pihak puskesmas menerima saya untuk mendapatkan perawatan, jadi ga keluar biaya lagi buat berobat,” ujarnya.

Salah satu Janji layanan dari fasilitas Kesehatan kepada peserta JKN Adalah Menerima NIK/KTP/KIS Digital untuk pendaftaran pelayanan. Pihak pengurus pesantren sangat bersyukur sekali dengan komitmen layanan yang diberikan oleh Puskesmas Indra Jaya dalam memberikan akses layanan yang cepat dan mudah kepada Peserta JKN.

Kemudahan akses, seperti menerima Kartu Keluarga sebagai identitas kepesertaan, menjadi bukti bahwa sistem JKN semakin inklusif dan adaptif terhadap kondisi di lapangan. Hal ini sangat membantu para santri yang mungkin tidak membawa dokumen lengkap saat membutuhkan layanan medis.

“Ketika teungku membawa saya ke Puskemas, teungku hanya memberikan Kartu Keluarga saya saja, pihak puskesmas menerimanya dan saya pun mendapatkan perawatan,“ jelasnya.

Abdzar sebagai Peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran Yang di danai oleh Pemerintah Provinsi Aceh, yang dikenal dengan JKA (Jaminan Kesehatan Aceh), bersukur sekaligus berharap agar pemerintah tetap membantu mendanai masyarakat aceh dalam Program JKN.

Program ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakatnya dalam bidang kesehatan.

“Kalau bisa, JKA jangan dihentikan. Kami sangat terbantu, apalagi kalau sakit dan jauh dari orang tua. Biaya sekolah saja sudah cukup berat, jadi kalau pengobatan bisa ditanggung, itu sangat meringankan,” tuturnya penuh harap.(id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE