MEDAN (Waspada): Direktur Eksekutif Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Azhari AM Sinik (foto) mengapresiasi kinerja Kapoldasu Irjen Pol Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak yang mampu meraih Kompolnas Award 2023 predikat terbaik tingkat Polda kelompok A.
“Kita apresiasi penghargaan yang pertama kali diraih Poldasu dan bangga karena penghargaan ini juga untuk masyarakat di Sumut,” kata Sinik kepada Waspada di Medan, Senin (26/6).
Azhari merespon Penghargaan Kompolnas Award 2023 untuk Poldasu yang diberikan langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bertempat di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Rabu (21/6) malam silam.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, yang bertugas di Poldasu sejak 4 Maret 2021 lalu, usai menerima penghargaan Kompolnas Award 2023 mengucapkan terima kasih dan apresiasi, khususnya kepada seluruh jajarannya yang telah menunjukkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bangga dengan kinerja itu, Azhari berpendapat, penghargaan ini bukan sekedar penghargaan biasa, tapi merupakan tatangan dan tugas yang sangat berat yang dihadapi jajaran Polda Sumatera Utara.
Khususnya, untuk mempertahankannya agar menjadi pengayom dan penegak hukum yang berkeadilan dan mampu membangun kesetaraan sosial yang nyaman di tengah masyarakat Sumut yang heterogen ini.
Dijelaskan, Sumut masih kategori yang tidak baik baik saja, dan masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan oleh jajaran Polda Sumatera Utara.
Di antaranya, permasalahan mafia judi yang masih marak dan sampai saat ini masih belum tertangkap mafia judinya.
Seperti Achai Terendam dan anaknya Andi Jatmiku, yang diduga juga beralias AJU serta Ali Opek, yang sebelumnya telah didesak oleh aksi masyarakat di Polda Sumut beberapa waktu yang lalu.
Permasalahan mafia tanah yang masih banyak belum terselesaikan, dan juga masalah hutan register termasuk hutan mangrove, pelaku tindak pidana korupsi yang juga masih menjadi pekerjaan rumah (PR) di jajaran Poldasu.
Kemudian, aksi bandar dan mafia narkoba yang semakin hari semakin merusak generasi muda dan sadisnya pelaku kriminal begal dan perilaku maksiat yang membuat tidak nyamannya kehidupan masyakat khususnya Kota Medan, sampai Medan mendapat julukan MKM (Medan Kota Maksiat ).
“Dan masih banyak lagi yang belum terselesaikan, termasuk banyaknya laporan masyarakat yang masuk ke jajaran Poldasu, ” kata Azhari AM Sinik.
Namun begitu, harapan kita Poldasu dapat mempertahankan Kompolnas Award 2023, yang diserahkan Jenderal Listio Sigit Prabowo, dengan bahu membahu membangun keharmonisan kerja sama dengan masyarakat ke depannya.
“Semoga Sumut ke depannya menjadi provinsi yang religi, berbudaya beradab, aman dan bermartabat. Artinya, perlu kerja keras masih banyak PR dan yang tercecer di Polda Sumut yang harus dituntaskan,” katanya. (cpb)