Medan

Lonjakan Penyakit Pascabanjir Berpotensi Memicu KLB, Penguatan Surveilans Diperketat

Lonjakan Penyakit Pascabanjir Berpotensi Memicu KLB, Penguatan Surveilans Diperketat
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merilis perkembangan terbaru situasi kesehatan pascabencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda 17 kabupaten/kota. Hingga Minggu (7/12) pukul 13.00 WIB, tercatat dominasi penyakit berbasis lingkungan yang dikhawatirkan dapat berkembang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) jika tidak dilakukan intervensi cepat.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rijal Lubis, mengungkapkan bahwa penyakit kulit (6.433 kasus) dan ISPA (5.151 kasus) menjadi keluhan kesehatan tertinggi dari wilayah terdampak. Ia menjelaskan, tingginya kasus dipengaruhi paparan air kotor, turunnya kualitas sanitasi, serta kepadatan dan kelembapan di lokasi pengungsian.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Selain itu, dilaporkan pula 1.065 kasus diare, 755 kasus Influenza Like Illness (ILI), serta 534 kasus suspek demam tifoid, menggambarkan meningkatnya penyakit saluran cerna dan infeksi akut dalam periode pascabanjir. Meski kasus dengue masih rendah (7 kasus), kewaspadaan tetap ditingkatkan karena perkembangbiakan nyamuk biasanya meningkat setelah air surut.

Dinkes juga menerima laporan dua kasus suspek campak, masing-masing dari Kabupaten Deli Serdang dan Tapanuli Tengah. Petugas di lapangan diminta segera melakukan pelacakan kontak untuk mencegah penyebaran terutama di lokasi pengungsian dan permukiman warga.

Sementara itu, tidak ada laporan leptospirosis, pertusis, maupun malaria hingga saat ini. Namun pemantauan ketat tetap digencarkan mengingat potensi peningkatan di tengah kondisi krisis, terutama pada daerah dengan cakupan imunisasi rendah dan peningkatan populasi vektor.

“Dominasi penyakit kulit, ISPA, dan penyakit berbasis air menunjukkan pengaruh lingkungan yang kuat. Pola ini selaras dengan kondisi pascabanjir yang mengganggu sanitasi, hunian sementara, dan akses air bersih,” ujar Hamid Rijal.

Kelompok Usia dan Distribusi Kasus
Data menunjukkan kelompok usia di atas 5 tahun mendominasi kasus ISPA, penyakit kulit, suspek dengue, dan diare. Sementara balita menjadi kelompok paling rentan terhadap suspek campak, dipengaruhi kondisi fisiologis serta status imunisasi. Distribusi kasus antara laki-laki dan perempuan relatif seimbang.

Dampak Bencana Besar di Sumatera Utara
Bencana yang melanda Sumut mengakibatkan efek signifikan terhadap penduduk dan infrastruktur yaitu 1.495.687 jiwa terdampak (402.776 KK), 327 orang meninggal, 103 luka berat, 2.927 luka ringan, 139 orang hilang, 56.271 orang mengungsi

Sementara itu, katanya, kerusakan fasilitas kesehatan turut memperberat penanganan medis di berbagai wilayah. Fasilitas Kesehatan Terdampak
Tapanuli Selatan yakni Dua Pustu (Huta Godang dan Garoga) serta Polindes Sibara-bara tidak beroperasi, Pustu Tolang tetap beroperasi namun dipindahkan ke Posko Kesehatan Desa Tolang Julu.

Sedangkan Tapanuli Tengah yaitu Tiga puskesmas, Tukka, Kolang, dan Sorkam, tidak beroperasi dan dialihkan menjadi layanan keliling kemudian Satu Pustu di Bottot juga tidak beroperasi.

untuk kerusakan di Langkat diantaranya RSUD Tanjung Pura tidak berfungsi; layanan dialihkan ke RSU Putri Bidadari. Puskesmas Pantai Cermin sementara dipindahkan ke posko kesehatan.

“Saat ini perlu penguatan surveilans penyakit, peningkatan sanitasi lokasi pengungsian, penyediaan air bersih, deteksi dini dan respons cepat kasus, koordinasi lintas sektor selama masa tanggap darurat. Upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya KLB serta memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan yang memadai sepanjang masa pemulihan.(id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE