MEDAN (Waspada): Tim Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) memberikan pelatihan mengenai pembuatan mesin pemipil kemiriDi Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Selasa (23/7).
Mesin pemipil ini untuk memisahkan buah kemiri dari cangkangnya.
Diketahui, Desa Sembahe, yang terletak di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, adalah salah satu desa yang dikenal dengan hasil pertanian kemirinya.
Kemiri (Aleurites moluccana) memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan berperan penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Namun, proses pemisahan buah kemiri dari cangkangnya masih dilakukan secara tradisional, yang memerlukan tenaga dan waktu yang cukup besar.
Oleh karena itu, Tim Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) memberikan pelatihan mengenai pembuatan mesin pemipil kemiri sebagai inovasi teknologi yang menjadi solusi mendesak untuk mengatasi kendala ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Prof. Dr. Timbangen Sembiring M.Sc dan didampingi oleh Ir. Muhammadin Hamid, S.Si., M.Si dan Herty Afrina Sianturi, S.Si., M.Si dan juga melibatkan 6 orang mahasiswa yakni, M Zidan Davy, Devi Yolanda Simangunsong, Maria Derani Ester Vania Situngkir, Ayu Wahyuni Batubara, Eva Purwanti, dan Martinez Lumbantobing.
Menurut Prof. Dr. Timbangen Sembiring M.Sc, kegiatan bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai teknologi mesin untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemisahan buah kemiri.
“Melalui kegiatan ini diharapkan kelompok pemipil kemiri dapat mengurangi beban kerja manual dan menghasilkan kemiri dengan jumlah dan bentuk yang lebih bagus,”ujarnya.
Lanjutnya, kegiatan pengabdian ini sepenuhnya didukung dan didanai oleh Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) dan akan dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan topik: sosialisasi pengeringan kemiri yang benar, pembekalan dan pengenalan mesin pemipil kemiri, cara penggunaan mesin pemipil kemiri, cara perawatan mesin pemipil kemiri.
Disebutkan,secara keseluruhan, penggunaan teknologi mesin dalam pemisahan buah kemiri dari cangkangnya di Desa Sembahe merupakan langkah maju yang signifikan dalam modernisasi sektor pertanian di desa tersebut.
Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara institusi akademis dan masyarakat dapat menghasilkan solusi praktis dan berdampak positif bagi kesejahteraan petani.
“Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan lembaga terkait sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan manfaat dari program ini ke daerah-daerah lain yang memiliki potensi serupa,” pungkasnya.(m22)
Waspada/ist
Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.











