MEDAN (Waspada.id): Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPM USU) bersama Fakultas Pertanian USU meluncurkan program Desa Binaan komprehensif di Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo pada Sabtu (20/9).
Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan lokal dan kemandirian masyarakat dengan memberikan pelatihan budidaya ikan lele sistem bioflok, pembuatan pakan mandiri, pengolahan hasil panen, hingga strategi pemasaran digital melalui e-commerce.
Kegiatan ini merupakan respons strategis untuk mendukung program Pemerintah dalam penguatan ketahanan pangan lokal.
Sebagai sumber protein yang baik, ikan air tawar (lele) dapat juga menjadi diversifikasi pendapatan masyarakat desa, namun masyarakat masih kekurangan kapasitas dan pengalaman teknis dalam budidaya ikan air tawar.
Tim Pengabdian yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti M.Si. menggandeng Dr. Rulianda Purnomo Wibowo SP., M.Ec. dan Syahira Addina S.Pi, M.Si sebagai koordinator kegiatan mengisi kekosongan tersebut dengan berfokus pada penguatan kapasitas dan kemandirian masyarakat dalam memproduksi, memberikan nilai tambah, dan melakukan pemasaran.
Salah satu tantangan terbesar dalam budidaya lele adalah biaya pakan yang bisa mencapai 60% dari total biaya produksi. Untuk mengatasi masalah ini dan menekan biaya budidaya,
Tim Pengabdian USU memberikan solusi konkret berupa pelatihan pembuatan pakan pelet mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Tidak hanya memberikan ilmu, tim USU juga menyerahkan bantuan berupa satu unit mesin cetak pelet berkapasitas 70-90 kg/jam dan satu unit mesin giling daging berkapasitas 40-60 kg/jam.
Peralatan ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan harian lele sebanyak 10 kolam dengan ukuran diameter 5 meter/kolam. Melalui program hulu-hilir ini, Desa Raya diharapkan dapat bertransformasi menjadi desa yang mandiri secara pangan, berdaya saing ekonomi, dan menjadi salah satu sumber protein hewani andalan di Kabupaten Karo.(id18)