MEDAN (Waspada): Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan (Unimed) bekerjasama dengan PT. G10 Agrotech melakukan program Kemitraan Wilayah (PKW) dengan memberdayakan potensi masyarakat mitra dalam produksi bibit kentang G0 hasil kultur jaringan tanaman dengan teknologi aeroponic screen house.
Dr. Diky Setya Diningrat, M.Si ketua Tim Pengadian Kepada Masyarakat melalui program kemitraan wilayah LPPM Unimed menegaskan program pemberdayaan masyarakat di daerah binaan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat secara ekonomi melalui inovasi dan teknologi.
Katanya teknologi tepat guna yang dialihteknologikan merupakan hasil penelitian dari tim peneliti Unimed terdiri dari Prof. Dr. dr. Novita Sari Harahap, Heppy Setya Prima, S.Pt., M.Biotek, Adelia Febriyossa, S.Si., M.Si, dan Bagoes Maulana, S.Kom., M.Kom. Tim ini adalah tim kolaborasi dari beberapa prodi dari fakultas yang berbeda yang ada di Unimed.
Dia mengatakan, pihak komisaris Utama PT. G10 Agroteknologi berterima kasih kepada tim LPPM Unimed yang telah membantu memberdayakan kelompok tani yang merupakan binaan G10 yang ada di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.
Kegiatan pemberdayaan ini akan meningkatkan produksi bibit kentang yang dihasilkan mitra sehingga baik dari segi kualitas dan kuantitas. Ada income generates (penghasilan tambahan) yang akan membantu peningkatan ekonomi dari mitra.
Dia menjelaskan kegiatan PKW ini juga melibatkam mahasiswa dari Unimed yang berperan serta aktif menjadi pendamping pemberdayaan.
Pada program kemitraan wilayah yang diadakan ini mitra selain mendapatkan teknologi tepat guna, mitra juga mendapatkan pembekalan mengenai penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang tanaman kentang.
“Pihak PT. G10 Agrotek mendapatkan juga sertifikat bibit kentang bebas virus dari bibit kentang yang dihasilkan. Pengujian dan sertifikasi dilakukan oleh tim PKW Unimed dan sertifikasi bebas virus diberikan oleh Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia,” jelasnya.
Dia menjelaskan PT. G10 Agrotek membagikan bibit kentang bebas virus yang sudah disertifikasi tersebut kepada mitra gapoktan sebagai bentuk CSR. Seperti diketahui bibit kentang G0 yang bersertifikasi di pasaran mencapai harga empat ribu rupiah per butir.
“Program Kemitraan ini diharapkan terus sinambung kepada mitra lain sehingga teknologi dan inovasi yang dihasilkan oleh kampus dapat bersinergi jengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk memujudkan Indonesia yang kuat dan mandiri,” ujarnya. (m19)