MEDAN (Waspada): Universitas Sumatera Utara (USU), melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), terus berinovasi dalam memberdayakan masyarakat untuk mengatasi masalah kebakaran yang kerap melanda wilayah perkotaan.
Salah satu langkah terbarunya adalah meluncurkan program “Upaya Peningkatan Pemahaman dan Keterlibatan Relawan Damkar Terhadap Ranperda Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran di Kota Medan”.
Program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman hukum serta keterlibatan aktif masyarakat, khususnya para relawan, dalam mencegah dan mengatasi kebakaran di Kota Medan.
Ketua Tim, Dr. Mirza Nasution, yang memimpin proyek ini, menjelaskan bahwa kebakaran bukan hanya menjadi urusan pemerintah semata, melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Melalui sinergi antara Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan dan masyarakat, diharapkan risiko kebakaran dapat ditekan secara signifikan.
“Kebakaran sering kali datang tanpa peringatan dan memiliki dampak besar, baik dari segi kerugian material maupun immaterial. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat, terutama relawan, sangat penting. Kami berusaha untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai Ranperda pencegahan dan pemadaman kebakaran, serta membentuk komunitas relawan yang siap bertindak cepat ketika kebakaran terjadi,” kata Dr. Mirza saat ditemui pada Selasa (5/9).
Dr. Mirza menjelaskan bahwa di Kota Medan, seperti dibanyak kota besar lainnya, pertumbuhan penduduk yang pesat dan perkembangan urbanisasi telah meningkatkan risiko kebakaran. Berdasarkan data, salah satu penyebab utama kebakaran adalah perilaku masyarakat yang kurang waspada, seperti penggunaan listrik yang melebihi kapasitas dan kebiasaan merokok sembarangan.
Selain itu, penggunaan alat elektronik secara berlebihan dan tidak aman juga sering memicu terjadinya korsleting listrik yang dapat berujung pada kebakaran.
“Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih sistematis untuk menanamkan kesadaran akan bahaya kebakaran, salah satunya melalui Ranperda ini. Kami berupaya memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada relawan dan masyarakat tentang pentingnya peraturan tersebut,” tambah Dr. Mirza.
Dalam program ini, LPPM USU bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan akan membentuk komunitas relawan kebakaran di kecamatan-kecamatan yang dianggap rawan kebakaran. Relawan yang direkrut akan dilatih dalam hal tanggap darurat dan mitigasi bencana kebakaran. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga pelatihan praktis mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan ketika kebakaran terjadi.
“Komunitas relawan ini akan menjadi garda terdepan dalam pencegahan kebakaran di lingkungan mereka masing-masing. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kami berharap mereka bisa mendeteksi potensi bahaya lebih dini dan mampu mengambil langkah pencegahan yang tepat,” ungkap Dr. Mirza.Pelatihan ini mencakup berbagai aspek mulai dari cara menangani kebakaran kecil, penggunaan alat pemadam kebakaran, hingga prosedur evakuasi saat kebakaran besar terjadi. Selain itu, para relawan juga akan diajarkan cara bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran untuk memastikan respons yang cepat dan tepat sasaran.
Selain pembentukan komunitas relawan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di masyarakat, khususnya dalam hal mitigasi bencana kebakaran. Tim dari USU merencanakan pengembangan aplikasi berbasis web yang bisa digunakan untuk memantau daerah rawan kebakaran dan melaporkan potensi bahaya lebih dini.
“Kami berharap bahwa dengan adanya teknologi ini, masyarakat bisa lebih aktif dalam memantau lingkungan mereka dan melaporkan jika ada potensi bahaya kebakaran. Aplikasi ini juga akan memberikan panduan mengenai langkah-langkah apa yang harus diambil ketika kebakaran terjadi,” ungkap Eko Yudhistira, anggota tim pengabdian dari USU.
Dengan berlangsungnya program ini, diharapkan Kota Medan menjadi kota yang lebih aman dan tanggap terhadap bencana kebakaran. Keterlibatan masyarakat yang aktif dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran menjadi kunci dalam mewujudkan hal tersebut.(cbud)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.