MEDAN (Waspada): Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar seminar bisnis FunSight 2025 bertema From Zero to Hero di Aula FISIP USU Jl. DR. A. Sofian, Selasa (27/5) lalu.
Seminar strategi branding usaha dari nol hingga dikenal tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Co- Founder The Way Brand Consultant Hendika Putra Satria dan Founder Moscot.Co Deny RJ Bahroeny.
Peserta, selain mahasiswa USU terbuka untuk umum, bertujuan untuk mengenalkan bagaimana cara branding usaha di zaman sekarang untuk lebih dikenal luas dan menarik perhatian banyak orang.
Ketua panitia Yobel Pascal Zebua kepada wartawan, kemarin menyebutkan, seminar FunSight 2025 dilaksanakan sebagai bentuk manifestasi dari perkuliahan di Administrasi Bisnis.
“Kami berharap seminar ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan teman-teman mahasiswa dalam pengembangan diri, terutama dalam memulai usaha dan bisnis yang menyenangkan,” katanya didampingi Sekretaris Deby Arzety dan Bendahara Sulthan Hengkara Pramono.
Dalam seminar tersebut, Co-Funder The Way Brand Consultant Hendika Putra Satria menjelaskan proses dalam membentuk persepsi masyarakat untuk mengenal suatu produk usaha.
Persepsi atau lebih dikenal sebagai brand (branding) menurutnya mutlak dalam bisnis. “Brand yang kuat itu bukan yang paling heboh, tapi yang paling relate dan paling konsisten. Maka sebelum diluncurkan perlu mengenali audiens,” sebutnya.
Selain itu, brand harus menampilkan visual dan pesan kuat, produk sederhana, konsisten dan jujur. “Tiga hal yang bikin brand diingat, yakni visual yang khas (warna, logo, tampilan konsisten), kesan emosinal, releatable dan konsiten,” ujarnya lagi.
Sedangkan Founder Moscot.Co, Deny R.J Bahroeny pada seminar itu memaparkan bagaimana Moscot.Co menjalankan bisnis kopinya. Ia menjelaskan, Moscot.Co mendorong inovasi berkelanjutan.
“Seluruh praktik bisnis yang kami lakukan selalu mengedepankan penciptaan nilai tambah yang dapat dirasakan oleh semua yang terlibat, yaitu masyarakat, komunitas, petani kopi dan lingkungan. Maka dibutuhkan motivasi, lokal hero dan sinergitas,” sebut Bahroeny.(m10)











