MEDAN (Waspada): Sebanyak 16 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai.
Kegiatan ini melalui beberapa program bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, memperkuat ekosistem pesisir, serta memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat dan edukatif.
KKN-T ini diterima Kepala Desa Bagan Kuala Safril yang mengapresiasi kegiatan yang dimulai hari Rabu 2 Oktober 2024.
Acara pembukaan dimulai pada pukul 11.30 wib dan dihadiri oleh Kepala Desa Bagan Kuala, Kepala Dusun I Bagan Kuala, Lembaga Pengabdian/Pelayanan kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU), dosen pendamping lapangan serta Mahasiswa KKN-T USU.
Yaitu, Ameilia Zuliyanti Siregar, M.Sc, Ph.D yang berharap berharap kegiatan KKNT USU dapat berjalan lancar,
Dikatakannya, mahasiswa memberikan kontribusi pengetahuan, pemikiran, dan aksi nyata dalam mencari solusi yang muncul di masyarakat.
Sebagai contoh, banjir bandang yang terjadi di Desa Bagan Kuala pada Bulan Oktober 204 akan meningkatkan empati, simpati, saling menolong masyarakat yang terkena musibah.
Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Bagan Kuala Safril yang mengharapkan Mahasiswa KKN-T USU 2024 ini memberikan dampak dan pengaruh positif terhadap masyarakat di Desa Bagan Kuala dengan meningkatkan kesadaran diri akan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Kegiatan penanaman 1000 bibit mangrove yang disumbangkan Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA USU) pada hari Minggu, 6 Oktober 2024. Kegiatan penanaman dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 3 bulan. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan ekosistem pantai yang semakin terancam oleh abrasi dan perubahan iklim.
Jumlah bibit yang sudah ditanam sebanyak 1000 dari 5000 bibit, tersisa 4000 bibit yang akan ditanam pada bulan November hingga Desember 2024.
Penundaan pelaksanaan penanaman terjadi dikarenakan kondisi cuaca yang kurang baik dan air sekitar pantai mengalami pasang disertai adanya angin kencang yang menyebabkan tingginya ombak.
Sehingga beberapa bibit terbawa arus air. Solusi yang didapat yaitu kegiatan penanaman dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi cuaca dan pasang air laut, agar mengurangi persentase bibit mati lebih sedikit seperti dideskripsikan oada Gambar 2 di bawah ini.


Kegiatan Penanaman Mangrove
Kekayaan Kerang
Sebagai desa yang terletak di daerah pesisir pantai, Bagan Kuala memiliki kekayaan kerang, kepiting, udang, dan ikan yang melimpah, sehingga menghasilkan banyak limbah kulit kerang dan olahan hasil laut lainnya. Memperhatikan kondisi ini, mahasiswa KKNT USU 2024 melaksanakan program pemanfaatan kulit kerang menjadi kerajinan tangan.
Produk yang dihasilkan dapat berpotensi dijadikan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.
Selain itu kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi dampak lingkungan akibat penumpukan limbah kerang.
Kegiatan pemanafaatan kulit kerang menjadi kerajinan ini dilakukan bersama ibu rumah tangga di Dusun I Desa Bagan Kuala pada 12 Oktober 2024 pukul 15:00 WIB- Selesai.
Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi cara pemanfatan kerang oleh mahasiswa KKNT dengan 4 langkah utama yaitu pemilahan cangkan kerang, pembersihan kerang, pelubangan kerang dan perakitan.
Dalam tahap perakitan ibu-ibu tersebut dibebaskan untuk berkreasi sesuai kreativitasnya sehingga mereka antusias dalam mengerjakkannya dan mengahasilkan kreasi unik yang berbeda-beda. Selain langkah pembuatan yang sederhana, alat dan bahan yang dibutuhkan juga sangat mudah disiapkan.
Mahasiswa dari KKNT USU 2024 Kelompok 48 mengungkapkan, “Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja tetapi dapat terus dikembangkan oleh masyarakat hingga produk dapat dipasarkan sehingga menjadi sumber ekonomi tambahan masyarakat setempat”.


Kegiatan Pemanfaatan cangkang kerang menjadi kerajinan tangan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Sumatera Utara memberikan edukasi bagi siswa-siswi SDN 102052 Desa Bagan Kuala. Melalui serangkaian kegiatan edukasi dan aksi nyata, mahasiswa KKNT berupaya meningkatkan kesadaran generasi muda, anak-anak yang merupakan generasi muda yang seharusnya memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian dan kebersiahan lingkungan.
Lingkungan Kurang Bersih
Salah satu masalah utama yang dihadapi di Desa Bagan Kuala adalah kondisi lingkungan yang kurang bersih, terutama genangan air kotor di sekitar pemukiman, menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKNT gencar melakukan aksi bersih dan melakukan edukasi kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat di SDN 102052 Bagan Kuala.
Kegiatan edukasi kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat yang di lakukan di desa Bagan Kuala ini mendapat sambutan positif dari kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik, masyarakat desa, serta siswa-siswi SDN 102052 Bagan Kuala.
Rohani Siregar selaku kepala sekolah SDN 102052 Bagan Kuala menyampaikan harapan beliau mengenai kegiatan KKNT ini, dalam meningkatkan kepedulian siswa-siswi SDN 102052 terhadap kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat, serta terealisasinya rencana pembuatan taman tanaman obat keluarga di SDN 102052. (cpb/rel)


Edukasi Lingkungan di SDN 102052 Desa Bagan Kuala