MEDAN (Waspada): Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Penerapan Iptek (PKM-PI) Smart Plant Protection Universitas Medan Area (UMA) bekerjasama dengan salah satu mitra UMKM Hidroponik kota Medan membantu peningkatan produktivitas hasil panen tanaman cabai hidroponik. Tim Mahasiswa UMA yang berpartisipasi dalam PKM berhasil mengembangkan Teknologi IoT sebagai solusi inovatif yang bertujuan untuk mencegah gagal panen akibat hama pada tanaman cabai hidroponik.
Ketua Tim PKM Roy Harlan Perangin-Angin, Rabu (18/10) serta 4 anggota tim yaitu Muhammad Aldhi, Dicky Aswanda, Ilham Baskoro, dan Devin Prayoga Saragih mengatakan, teknologi yang dihasilkan tersebut telah diujicobakan dan diimplementasikan kepada mitra UMKM hidroponik Medan. “Tim ini di bawah bimbingan dosen kami Ir Habib Satria, M.T, IPP yang turut andil dalam menyukseskan program ini dengan baik,” kata Roy.
Dikatakan, seiring dengan peningkatan kepopuleran budidaya cabai hidroponik di daerah medan sendiri, tantangan yang dihadapi para petani juga semakin meningkat. Salah satu masalah utamanya adalah serangan hama yang dapat menyebabkan kerugian yang signifikan dalam produksi cabai.
Kami juga melakukan diskusi antara tim PKM-PI Universitas Medan Area bersama salah satu mitra UMKM hidroponik. “Saat ini hasil panen dari tanaman cabai yang ditanam sangat sedikit, nilai jual juga menurun dikarenakan kualitas buah cabai yang kurang bagus. Buah cabai yang kering dan memiliki tekstur warna merah pucat akan kami pisahkan agar tidak mempengaruhi kualitas cabai yang lain.”
Selain itu, tim PKM mendapatkan permasalahan lainnya terhadap mitra, yaitu kurangnya waktu perawatan terhadap tanaman cabai itu sendiri sehingga hasil buah cabai menjadi kurang baik. “Smart Plant Protection menggabungkan Teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan Tenaga Surya sebagai wujud perkembangan teknologi baru terbarukan di Indonesia yang tentunya dapat melakukan monitoring dan kontrol tanaman cabai dari jarak yang sangat jauh. Alat ini memungkinkan para petani untuk mendeteksi dan memonitoring hama tanaman cabai melalui handphone saja walau petani berada dari jarak yang jauh. Alat ini dapat di kontrol dengan menghidupkan/mematikan nozle penyemprotan pestisida jika terdapat hama yang menyerang tanaman cabai tersebut,” urainya.
Dikatakan, dalam uji coba yang sudah dilakukan, alat teknologi Smart Plant Protection telah menghasilkan hasil panen yang maksimal. Mitra UMKM hidroponik melaporkan peningkatan hasil panen cabai pasca implementasi alat ini meningkat hingga 200% yang dimana dari hasil panen sebelumnya mencapai 7-9 kilogram saja, kini dengan alat ini hasil panen mencapai 15-16 kilogram.
“Kesimpulannya, tim PKM-Penerapan Iptek Universitas Medan Area telah berhasil menciptakan Solusi Inovatif yang dapat membantu meningkatkan produktivitas Budidaya cabai hidroponik. Dengan berkolaborasi dengan mitra UMKM hidroponik, petani dapat merasakan kebermanfaatan Implementasi Teknologi terhadap tanaman cabai hidroponik untuk mencegah gagal panen yang disebabkan oleh populasi hama yang meningkat,” katanya.(m05/A)