MEDAN (Waspada): Majelis Taklim Minang Basamo(MTMB) Sumut, menggelar pengajian rutin yang berlangsung tiga bulan sekali, Sabtu(14/10) di Jalan Budi Persatuan Pulau Brayan Medan di kediaman Pembina MTMB, Indra Utama(Da In).
Ketua MTMB Sumut, Hj Andriani Machmuddin bersama Sekretaris Morin Sofyan dan Bendahara Agusnita Munar menyebutkan, kegiatan pengajian ini bagian dari program Majelis Taklim Minang Basamo dalam rangka meningkatkan silaturahmi antar pengurus dan keluarga dan masyarakat Minang di Sumut khususnya Kota Medan.
Selain itu meningkatkan wawasan keagamaan dengan mendengarkan tausiyah dari Al Ustad yang sengaja diundang saat kegiatan berlangsung.
“Alhamdulillah pengajian perdana kami dihadiri ratusan peserta dari pengurus dan anggota. Rencana kegiatan akan berlanjut dan akan dibahas dengan kegiatan sosial. Insyaallah dengan kebersamaan ini akan lebih meningkat tapi persaudaraan,” ujar Andriani.
Peran Minang Basamo
Penceramah Al Ustad Prof.Dr.Azhari Akmal Tarigan dalam tausiyahnya menyebutkan bahwa Minang Basamo memiliki peran sangat penting dalam kemasyarkatan. Sebagaimana peran manusia yang berfungsi antara kehambaan dan kekhalifahan. Hal itu tertuang di dalam Alquran, dimana kedua fungsi ini menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Di satu sisi manusia itu adalah hamba Allah yang memiliki kewajiban untuk menyembah Allah mematuhi segala perintah perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya, di hadapan Allah kita tidak memiliki kekuatan tidak memiliki daya apapun karena itu kita diminta untuk tunduk dan pasrah.
Lanjutnya, tugas kita yang lain sebagai khalifah, yang maknanya menjadi wakil Tuhan bisa bermakna pemimpin bisa bermakna pengatur, pelanjut dan kalau dia disebut dengan khalifah Allah di muka bumi ini itu artinya kita wakil Allah sebagai wakil Allah tugas kita adalah memakmurkan bumi. “Kalau merujuk pada ayat Alquran sebagai hamba, Allah katakan tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali tunduk dan patuh kepadaku sedangkan sebagai khalifah tugas kita adalah memakmurkan bumi dalam kehidupan umat Islam agaknya dua fungsi ini tidak sama perhatiannya,”ucapnya.
Dijelaskannya, kita merasa sudah cukup menjadi hamba Allah pada saat kita melakukan ibadah, salat, puasa zakat, haji seakan-akan ketika itu kita selesaikan kita laksanakan selesai pula tugas kita sebagai manusia.
“Padahal ada tugas lain yaitu sebagai khalifatullah kita bertugas untuk memelihara alam sebagai khalifatullah kita bertugas untuk menjadikan dunia ini menjadi tempat yang paling nyaman bagi kehidupan kita oleh karenanya orang Islam memiliki kewajiban untuk menjaga udara menjaga air agar tetap bersih menjaga bumi tempat tinggal kita menjadi tempat yang nyaman,”paparnya.
Menurutnya, di samping itu sebagai khalifatullah kita juga memiliki tugas untuk mensejahterakan orang lain memakmurkan orang lain mengangkat kehidupan orang lain dari kemiskinan serba kekurangan menjadi kehidupan yang layak.
” Ketika kita melakukan tugas-tugas seperti itu disitulah fungsi kita sebagai hamba Allah telah terlaksana dengan sebaik-baiknya,”sebutnya.
Dia menambahkan selanjutnya makna khilafatullah, di samping memelihara alam memberdayakan orang lain, maknanya berikutnya adalah bagaimana kita sebagai umat Islam sebagai khalifatullah itu membawa perdamaian bagi kehidupan dunia ini.
“Oleh karenanya apa yang terjadi di masyarakat apa yang terjadi di dunia ini harus menjadi perhatian umat Islam,”ungkapnya.
Contoh kejadian di Palestina , sambung dia, kita tidak boleh hanya menjadi penonton maka kita bekerja dalam kerangka membantu orang-orang tertindas membantu orang-orang yang sengsara terutama rakyat rakyat kecil.
Anak perempuan yang tak berdosa orang-orang tua yang ikut jadi korban perang ini bagaimana membantunya bisa dengan doa bisa dengan dana dan kita juga membantunya dengan cara membangun peradaban dunia ini menciptakan perdamaian melakukan diplomasi diplomasi inilah sebenarnya yang kita kerjakan dalam kehidupan ini sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah.
Peran Penting
Lanjutnya, terakhir dalam konteks Minang Basamo masyarakat di kota Medan ini adalah masyarakat yang memiliki peran penting dalam menciptakan kedamaian kesejahteraan atau kehidupan yang lebih baik di kota Medan.
“Tapi jauh lebih penting itu saya juga menyampaikan di daerah-daerah minoritas muslim di sana juga banyak orang-orang Minang baik di Tarutung baik di Dolok Sanggul baik di Karo banyak orang orang Minang di Porsea di Balige yang mereka juga memiliki peran penting dalam membangun keharmonisan keberagamaan di daerah minoritas muslim,”ungkapnya.
Lalu, kita yang berada di Medan dengan jumlah yang begitu banyak, dengan kontribusi yang begitu besar dapat memberi perhatian untuk membantu saudara kita yang minoritas muslim di daerah-daerah tersebut untuk memberikan pelayanan pendidikan memberikan pelatihan-pelatihan praktik keagamaan memberikan semacam bantuan-bantuan untuk mereka bisa bertumbuh dan berkembang.
“Jadi Minang Basamo juga menjadi media bersama bagi kita untuk menterjemahkan peran-peran kekhalifahan,”pungkasnya.(m22)
Waspada/ist
Ketua MTMB Sumut, Hj Andriani Machmuddin bersama penasehat saat kegiatan pengajian berlangsung Sabtu di kediaman Indra Utama(Da In).