Arif Muhammad, Ghandy November, dan Medan Dubbing ‘menghebohkan’ seminar dan talkshow nasional yang digelar Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
MEDAN (Waspada): Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menggelar seminar dan talkshow nasional pada Kamis, 4 Mei 2023 di Aula Utama UINSU Jl. Willem Iskandar, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Seminar dan talkshow yang bertajuk Upaya Pemberdayaan Umat dalam Perspektif Digitalisasi Sebagai Alternatif Pekerjaan dan Penghasilan Tambahan, menghadirkan tiga konten kreator Medan yaitu Arif Muhammad yang lebih dikenal sebagai Mak Beti, Ghandy November yang dikenal sebagai motovloger dan Food Vloger Medan, serta Dhega Safriza, pengisi suara Medan Dubbing.

Acara dimulai pada pukul 10.30 WIB dan diikuti oleh kurang lebih 300 peserta yang terdiri dari beberapa mahasiswa se- Sumatera Utara sekaligus para tamu dan undangan dari beberapa instansi.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari pimpinan Universitas Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Dr. Nisful Khori M.Ag dan juga jajaran pimpinan fakultas dari wakil dekan 3 fakultas Ushuluddin Dan studi Islam, Prof. Dr. Muzakkir M.A.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam, Mhd Rayyan Kadavi mengatakan, “Tujuan acara ini adalah untuk memberikan pandangan baru kepada mahasiswa, bahwa setelah sarjana, prospek pekerjaan tidak harus menjadi ASN dan pegawai. Masih banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang dan didapatkan dari perkembangan digitalisasi sebagai jembatannya.”
Ghandy November membuka seminar dengan memberikan materi tentang memanfaatkan peluang dan mencari uang dari dunia digital. Pria yang sempat viral karena video kritik sosialnya tentang jalan Medan yang rusak di tahun 2017 itu mengatakan bahwa peluang anak muda saat ini jauh lebih besar dibandingkan saat dia memulai karirnya sebagai youtuber dulu.
“Saya sarjana tamatan Unimed, dua tahun cari kerja gak ada yang terima, akhirnya dulu jual karikatur, uangnya sebagian dipakai beli kamera murah harga Rp300ribu, dari situlah mulai ngevlog, itu juga gak langsung viral, setahun lebih ngeyoutube gak dapat apa-apa barulah viral dan bisa sampai sekarang ini,” ungkap Ghandy November.

“Saat ini platformnya udah semakin banyak, apalagi ada Tiktok. Semua orang bisa jadi konten kreator, semua orang bisa terkenal. Dengan Algoritma Tiktok, orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa terkadang hanya membuat satu atau dua video sudah viral dan langsung di follow oleh ratusan ribu orang,” sambungnya.
Meskipun begitu, Ghandy berpesan bahwa untuk bisa bertahan di industri ini, konsistensi dalam membuat konten dan terus belajar tentang hal-hal baru merupakan kunci yang paling utama.
Setelah sekitar lima belas menit memberikan materi seputar konten kreator, selanjutnya moderator memanggil Dhega Safriza yang merupakan sosok di balik suksesnya akun Medan Dubbing disusul yang paling ditunggu ‘Mak Beti’ Arif Muhammad.
Arif Muhammad, Ghandy November, dan Dhega Safriza Medan Dubbing yang memang sudah berteman sejak lama itupun tampak tak canggung saat dihadapkan di satu panggung, ketiganya saling melempar canda yang menggelitik perut penonton dan berhasil mencairkan suasana siang hari itu. Intinya ketiganya telah menghebohkan seminar akademisi tersebut.
Di pengujung acara ketiganya menyapa penonton dan berfoto bersama. “Mohon maaf ya kalau kami ada salah-salah kata, tujuannya hanya menghibur,” tutup Mak Beti sambil menundukkan kepala bersama Ghandy dan Dhega.(rel)