MEDAN (Waspada): Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Medan menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Muscab) PII Kota Medan untuk memilih Ketua PII Cabang Medan Priode 2024- 2027.
Muscab diadakan di Aula Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (FT UISU) pada Sabtu (26/10).
Dihadiri para peserta dari berbagai badan kejuruan seperti Teknik Sipil,Teknik Mesin, Teknik Elektro,Teknik Industri, Kehutanan, Arsitektur, Teknik Lingkungan, dll.
Peserta di samping hadir langsung ada juga yang mengikuti dengan zoom, para peserta yang hadir, yaitu Ketua PII Cabang Medan yang lama DR.Ir.M.Sabri, MT, IPM, ASEAN Eng, Senior PII Cabang Medan Ir.Muhammad Aslam, IPM, Ketua panitia Hamdam Sakrawi, ST,MT, IPM, Ketua Prodi PSPPI FT Unimed DR.Ir.Syafiaatun Siregar, MT,IPU, ASEAN Eng, Ketua IkATSi USU Ir.Heriansyah Siregar, ST, MT, IPM, ASEAN Eng,Sekretaris IkATSi USU Ir.Malik Assalih Harahap, ST,M.M.IPM.
“Hadir juga para pengurus cabang dan anggota PII cabang Medan, Wakil Dekan FT UISU DR.Ir.Hermansyah Alam, ST,MT, dan perwakilan Pengurus Wilayah PII Sumut DR.Ir.Trio Pahlawan, ST, MT sekaligus Membuka dan Menutup Muscab,” ujar Malik Assalih Harahap, yang juga Sekretaris Ikatan Alumni Teknik Sipil USU (IkATSi USU).
Hal senada ditambahkan Ir. Malik Assalih Harahap, ST,M.M,nIPM bahwa muscab berjalan lancar dan tertib dari pembahasan tatib, LPj pengurus lama hingga pemilihan ketua umum berjalan lancar dan tidak banyak interupsi.
Hal ini tidak terlepas dari kepiawaian presidium sidang dengan Ketua DR.Ir.Syafiafun Siregar, MT, IPU ASEAN Eng dan Sekretaris Ir.Taufik Ismail, ST,MT,IPM dan Anggota Ir. Robi.
Malik Harahap mengatakan mengucapkan kepada terima kasih kepada pengurus cabang dan anggota PII Cabang Medan yang telah memilihnya sebagai Ketua PII Cabang Medan Priode 2024-2027, menggantikan ketua lama DR.Ir.M.Sabri, MT, ASEAN, Eng yang telah menjabat 2 periode.
“Saya berusaha amanah dalam menjalankan organisasi dan mengajak semua para Insinyur untuk memajukan PII Cabang Medan, karena Anggota PII cabang Medan sangat banyak bahkan ribuan dan menjadikan PII cabang Medan berkontribusi besar dalam pembangunan Kota Medan, baik dalam Infrastruktur, ketahanan air, ketahanan energi, ketahanan pangan dan industrialisasi serta hilirisasi, seperti apa yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” katanya.
Peran Insinyur sebutnya harus nyata dengan demikian pemerintah akan terbantu. Persatuan Insinyur Insonesia (PII) adalah mandatoris dari Undang Undang No.11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran dan PP 25 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan UU No.11 Tahun 2014.
“Peran Insinyur dalam pembangunan sangat dibutuhkan mulai dari Insinyur Sipil, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik kimia, teknik elektro, teknik lingkungan, pertambangan, perkapalan, kehutanan, pertanian dan lain, dalam sejarah Indonesia para insinyur sangat besar peranannya, baik dalam politik, ekonomi dan pembangunan infrastruktur bahkan Negara Indonesia sudah dipimpin tiga presiden yang berlatar belakang Insinyur, yaituIr.Soekarno, Prof.DR.Eng .BJ.Habibi dan Ir.Joko Widodo, perlu kita ketahui bahwa PII didirikan tahun 1952, dengan ketua pertama Ir.Juanda,” ujar Malik Harahap.
Malik mengatakan bahwa Indonesia saat ini masih kekurangan banyak insinyur masih kalah dengan Vietnam, dimana rasio sarjana teknik di Indonesia masih 5300/ 1 juta penduduk.
Bahkan angka ini di bawah Korea sebesar 25000/ 1 juta penduduk dan Vietnam sebesar 9000/1 juta penduduk. Tentu dengan angka-angka ini, tegasnya masih butuh banyak insinyur untuk menuju Generasi Emas 2045.(cbud)











