MEDAN (Waspada): Islamophobia adalah sebuah fobia atau suatu ketakutan, kebencian, prasangka terhadap Islam secara umum, terutama bila dipandang dari sisi Islamisasi dan tuduhan aksi terorisme.
“Dalam perspektif psikologi kita dapat menganalisa sikap atau perilaku (behavorial) yang mengatakan bahwa proses belajar yang streotipe sering menimbulkan fobia terhadap Islam,” ujar
Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sumut Prof. Dr. H. Fachrudin Azmi, MA dalam pembukaan Forum Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Lazeez Cafe, Jl. Durung No. 114 Sidorejo Hilir, Medan Jumat (23/6).
Menurut Prof Fachrudin, dengan kondisi saat ini sesungguhnya harus prihatin, karena sikap dan perilaku pemerintah yang diperlihatkan dalam berbagai kasus Islamophobia terkesan mencurigai dan mendiskriminasi umat Islam.
Padahal lembaga dunia seperti PBB saja, yang dikenal sebagai lembaga barat, pencetus dan bahkan yang menyebarluaskan Islamophobia ke dunia, telah menyadari bahayanya Islamophobia, sejak 15 Maret 2022.
“Mereka telah mendeklarasikan sikap perang terhadap gerakan Islamophobia, karena dianggap tidak sesuai lagi dengan tatanan dunia yang mengarah pada perdamaian,” ujarnya.
Sebelumnya tuan rumah Dr. Phill Zainul Fuad, MA merasa berbahagia dengan diadakannnya FGD di tempat ini apalagi dengan hadir para senior Guru-Guru Besar, Para Doktor dari berbagai disiplin ilmu, Pakar Komunikasi, Pakar Politik dan lain-lain sebagainya dengan memaparkan dan mempresentasekan makalah Islamophobia sebagai Musuh Peradaban.
Hadir diacara Prof. Haidar Putra Daulay
Prof. M.Yamin, Prof. Dr. H. Hasim Purba, Prof. Hasan Bakti Nasution, Prof. Pujiati Chalid, Prof. Lusiana Lubis dan
Prof. Fachrudin Azmi, MA Selaku penggagas. Serta Ketua MD. KAHMI Medan Dr. Delyuzar, Sekum Alwi Mujahit Hasibuan yang juga Kadis Kesehatan Provinsi Sumut, Sekjen MW KAHMI Sumut, H. Dadang Pasaribu, Para Dewan Pakar, Dr.Warjio, Dr. M Yafiz, Dr. Mustofa Kamal Rokan, Dr. Hasan Sazali dan pakar berbagai disiplin ilmu serta teman-teman yang berhadir, termasuk adik-adik BADKO HMI.
“Berkumpulnya 7 Guru Besar melahirkan satu konsep besar di KAHMI untuk memikirkan bagaimana nasib bangsa dan nasib peradaban. Pergeseran paradigma tentang resolusi 15 Maret 2022 diikuti 193 negara mendukung gerakan anti Islamophobia, buku yang akan diluncurkan pada tanggal 19 Juli 2023 mendatang diharapkan nanti tokoh – tokoh Islam bisa membacanya serta menjadi triger untuk semangat kemajuan dan peradaban.
Membangun kesadaran semua pihak siapa saja yang Islamophobia berarti musuh peradaban dan musuh-musuh kemanusiaan, menginsafkan diri bagi orang-orang yang membacanya,” kata Phill.
Guru besar di UIN Sumatera Utara, Prof. Haidar Putra Daulay menyampaikan, phobia akan tetap ada sepanjang zaman, kalau kita lihat dari sejarah zaman Nabi Muhammad Saw sudah muncul kebencian oleh pemuka-pemuka Quraisy, berlanjut zaman Khulafahhu rasyidin. “Kita harus berupaya bahwa Islam adalah Rahmatan Lil Alamin,” ucapnya.
Sementara Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution mengatakan fungsi hadirnya Islam meluruskan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Dalam tataran politik, Islam memiliki konsep politik yang jelas dan menjadi tugas semua mengkampanyekan praktek islam yang benar,”ujarnya.
Prof. Hasim Purba sebagai Ahli hukum beliau mengkajinya dari aspek hukum.
Islamophobia bertentangan dengan konstitusi kita dan UUD 1945. Islam dipertentangkan dengan pancasila digunakan sebagai alat untuk menjajah/melumpuhkan tidak saja oleh orang diluar Islam tapi juga orang Islam sendiri.
“Gebrakan KAHMI sebagai garda terdepan,” tegasnya.
Pakar Politik Dadang Darmawan mengingatkan Islam harus mengkampanyekan dan menjadi teladan keadilan, kerja keras dan integritas. Disaat yang sama Dr. Wajio mengingatkan perubahan paradigma barat terhadap Islam.
Ketua MD Kahmi Medan juga menyampaikan salah satu strategi menghadapi Islamophobia adalah menghilangkan kesalahpahaman pandangan terhadap Islam yang dianggap Inferior, tertutup dan tidak menerima perubahan budaya dan melakukan dialog terhadap nilai-nilai universal Islam. (h01)
Teks
MD KAHMI Kota Medan Selenggarakan Forum Focus Group Discussion slamophobia Musuh Peradaban
di Lazeez Cafe, Jl Durung Medan, Jumat (23/6). Waspada/ist