MEDAN (Waspada): Jamaah haji Indonesia di Hotel Al Mabrur di Wilayah Shisha, bisa menikmati aneka makanan khas Indonesia setiap pagi. Ragam makanan yang dijual di deretan gang sebelah hotel Royal Mashaeer itu ramai diserbu Calhaj yang ingin sarapan pagi.
Tempat ini mereka namakan Plaza Junjung, karena para pedagang makanan ini berjualan dengan membawa makanannya itu dijunjung pakai karton kardus dan diletakkan di di bagian samping dan depan hotel.
Hal itu disampaikan Calhaj Kloter 2 MES, Dr.Nurdin Amin,LC,MA melalui WhatsApp, Sabtu (25/5).
Dalam keterangannya, Nurdin Amin menyebutkan setiap aneka makanan khas Indonesia seperti bakso daging 5 riyal (20.000) satu porsi, sedangkan waktu di Madinah satu porsi bakso isi 8 butir harganya 25 riyal (100.000).
“Makanan lain ada juga, jual telur asin, bakwan, lontong, bubur sumsum, nasi goreng, dan lain lain makanan Indonesia.
“Menu rendang khas Padang juga jadi makanan favorit. Umumnya dibeli untuk tambah selera makan,” urai Nurdin Amin.
Usai beli makanan, sambung Nurdin Amin bisa juga beli pakaian gamis dan aneka asesoris dan mainan anak-anak.
“Banyak jamaah yang membeli aneka pakaian dan asesoris yang harganya lebih murah dari harga toko,” sebutnya.
Meski begitu sambung Nurdin, para pedagang di kawasan ini tidak bisa lengah dari petugas, yang selalu melarang berjualan di area itu.
“Sesekali terlihat pamong praja (satpol pp) ronda. Pedagangpun harus pintar-pintar mengelak,” sebutnya.
Menurutnya adanya menunkhas Indonesia ini bisa melepas rindu makanan yang biasa dinikmati di tanah air. Meski cita rasanya tidak selezat makanan di tanah air, tapi setidaknya bisa melelehkan rasa rindu rumah sendiri, karena menu makanan ini serasa mewakili kerinduan pada masakan khas Indonesia.(m22)
Waspada/ist
Bersama jamaah kloter 2 MES Nurdin Amin tampak membeli makanan khas Indonesia dijajakan setiap pagi.