MEDAN (Waspada): Pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 sudah berakhir. Jamaah haji asal Indonesia, khususnya asal Sumatera Utara sudah mulai dipulangkan ke Tanah Air secara bertahap.
Hal yang lazim bagi keluarga, rekan, kerabat ikut menyambut mereka setibanya di asrama haji, atau mengunjungi setelah tiba di rumah.
Biasanya jamaah haji selaku tuan rumah akan membagikan sedikit oleh-oleh seperti air zam-zam dan kurma.
Tradisi demikian dibenarkan dalam Islam bahkan sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW. Hal ini merupakan wujud syukur dalam rangka menyambut saudara yang baru tiba dari bepergian jauh, termasuk pulang dari menunaikan ibadah haji.
Bagi H. Faisal Rangkuti, SE, pemilik rumah makan Rangkuti Jl. Mandala By Pass Medan, menyambut kepulangan jamaah dari Tanah Suci atau Tanah Haram merupakan hal yang suci dan dinantikan serta sunnah menurut ajaran agama Islam.
Faisal mengatakan itu kepada Waspada di Medan, Kamis (11/7) usai menyambut kedatangan kakak kandungnya Hj. Nurjanah yang bergabung di Kloter 3 asal jamaah Kab. Mandailing Natal (Madina) di Asrama Haji Medan.
Kloter 3 Embarkasi Medan ini berangkat ke Tanah Suci 15 Mei 2024 dan tiba di Tanah Air 26 Juni 2024. ‘’Lebih kurang 40 hari mereka di Tanah Suci Makkah, haru dan rindu sudah pasti dirasakan,’’ ucap Faisal.
Faisal menyebutkan bahwa hati kita tak bisa dibohongi bahwa saat menyambut kedatangan Tamu Allah merupakan hal yang sakral atau suci. ‘’Ini juga ibadah,’’ tuturnya.
Seperti Abdullah bin Umar, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji, maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya”. (HR Imam Ahmad).
Pada hadits ini dijelaskan bahwa selain menyambut Rasulullah SAW memerintahkan untuk memberi salam, menjabat tangan dan meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang.(m29)
