Medan

Minimalisir Banjir, Pemko Medan Diminta Tegas Tertibkan Bangunan Lakukan Penyempitan Sungai

Minimalisir Banjir, Pemko Medan Diminta Tegas Tertibkan Bangunan Lakukan Penyempitan Sungai
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta untuk menyertakan aturan-aturan tegas tentang drainase dalam kepengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) kepada pengusaha kontruksi dan perumahan. Sebab saat ini banyak pemilik gedung dan perumahan tidak melengkapi sarana drainasenya.

“Kajian tentang drainase ini harus dilakukan Pemko Medan karena sarana drainase menjadi hal utama dalam struktur bangunan. Banyak kita lihat rumah-rumah yang bangunannya kokoh termasuk perumahan tapi drainasenya sembarangan bahkan menutup drainase umum. Sehingga pembuangan air dari bangunan mereka membebani drainase umum dan membuat banjir ke rumah-rumah warga di luar perumahan,” ujar
Anggota DPRD Medan Rommy Van Boy (foto), Rabu (19/11).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Selain drainase, lanjut politisi Partai Golkar ini, dalam meminimalisir banjir, Pemko Medan juga harus tegas menata dan menertibkan bangunan di sepanjang bibir sungai yang membuat penyempitan sungai.

“Air dari drainase itu buangnya ke sungai. Tapi kita lihat sungai yang menjadi hulu nya itu mengecil dan dangkal. Jadi Pemko harus cari tahu dulu ini kenapa, mengapa dan cara mengatasinya. Banyak properti yang memakai badan sungai, dan ini dibiarkan pemerintah kalau pemilik properti itu pengusaha besar. Namun kalau masyarakat kecil yang memakai langsung ada penggusuran,” ungkap Rommy.

Untuk itu, lanjutnya saat Pemko Medan lagi mengkaji berbagai opsi dalam hal penanganan banjir di Kota Medan, Rommy memberi saran agar Walikota Medan Rico Waas dapat merapikan penerima air yaitu sungai. Karena sumut serapan dan kolam retensi itu pun dibentuk tapi kalau hulunya yakni sungai dangkal/menyempit maka akan sama saja hasilnya. “Kalau penerima air itu dangkal, maka air yang harusnya ke sungai akan kembali lagi ke darat. Kalau memang mau meminimalisir banjir ya harus drainase nya dirapikan kemudian sungai tempat penampungan air harus sepadan. Jangan biarkan sungai dimanfaatkan oleh pengusaha nakal demi keuntungan pribadi. Walikota harus tegas agar banjir dapat diatasi karena rakyat biaya yang selalu menjadi korban kalau sudah banjir,” tegasnya.

Namun begitupun Rommy yakin Walikota Medan Rico Waas sudah memikirkan dalam mengatasi banjir di Kota Medan karena bukan merupakan masalah baru. “Walikota Medan pasti sudah menyusun formula dan gebrakan mengatasi banjir. Kita berharap dalam kepemimpinannya ini maksimal 60 persen banjir bisa berkurang, termasuk juga penanganan banjir rob di Medan Utara,” harap Rommy yang duduk di Komisi IV DPRD Kota Medan ini.

Sebelumnya, Walikota Medan Rico Waas mengatakan sedang mencari solusi terbaik mengatasi banjir, bersama kalangan akademisi dan praktisi. Ia mengakui Medan merupakan kota yang terus berkembang dengan jumlah bangunan yang semakin bertambah, membuat titik-titik resapan air ikut berkurang, sehingga berdampak pada
kian masifnya genangan air.

Diketahui, banjir merupakan persoalan klasik di Kota Medan. Sebentar
saja hujan mengguyur kota ini, genangan air setinggi betis orang
dewasa langsung menghiasai jalanan dan ruas-ruas lingkungan masyarakat. Bahkan pada beberapa titik, terlihat banjir membuat
kawasan pemukiman warga terendam sangat dalam. (id16)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE