MEDAN (Waspada): Majelis Pengkajian Tauhid Tawasuf Indonesia (MPTTI) Sumatera Utara (Sumut), menggelar acara zikir dan salawatan untuk Indonesia Damai sekaligus peringatan Tahun Baru Islam di gedung Yayasan Zending Islam Indonesia di Jl. Sisingamangaraja Medan, Jumat (28/7) malam.
Peringatan Tahun Baru Islam dimaksudkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan hati dan menjaga adab serta hadirnya rasa sayang kepada sesama umat Islam dan terjaganya ukhwah Islamiyyah.
Pakar Tauhid Tasawuf MPTTI, Abu H Syukri Daud Pango dalam tausiyah Muharram mengatakan bahwa zikir merupakan energi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meresapi secara khusyuk, ada kenikmatan yang luar biasa ketika lafaz Allah di ucapakan secara ikhlas.
“Lewat pengajian tauhid dan tasawuf kita menemukan kedamaian dan kenikmatan lewat lantunan salawat kepada Baginda Rasulullah, keluarga dan sahabatnya. Semoga kita berharap syafaat dari Rasulullah di yaumil akhir nanti,” ujarnya.
Lewat Tahun Baru Islam kita juga dapat melakukan muhasabah dan terus melakukan perbuatan baik ke depannya. Inilah pentingnya dalam memahami makna dan hakikat dari peringatan tahun hijriah ini.
“Melalui peringatan Muharram ini, umat Islam belajar memahami islam, iman dan ilmu secara bersama, tinggalkan kebodohan dengan terus belajar, tanpa bosan, baik lewat pengajian dan pendidikan formal lainnya,” ucapnya.
Makna dan Hakikat
Abu H Syukri Daud Pango berharap, pengkajian tauhid tasawuf ini, kita menemukan makna dan hakikat agar diri semakin dekat kepada Allah dan selalu rindu dengan terus melafazkan asmaNya setiap saat.
“Mari kita gelorakan zikir ditengah kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara, sehingga keberkahan negeri ini tercurahkan dan tercerahkan,” ajaknya.
Kegiatan zikir dan salawatan memeringati Tahun Baru Islam MPTTI Sumut ini dihadiri anggota DPRD Sumut Jafaruddin Harahap, MSi, Ketua MPTTI Sumut Taufiqurrahman, sekretaris Batara Harahap bersama pengacara Dr. Ali Yusran Gea, SH, MH, para alim ulama, tokoh ormas Islam, ormas kemasyarakatan, pimpinan pesantren Ahmad Fadhlan dan ibu-ibu pengajian Kota Medan.(m29)