Medan

MTsN 1 Langkat Jadi Lokasi Pengungsian Warga Terdampak Banjir

MTsN 1 Langkat Jadi Lokasi Pengungsian Warga Terdampak Banjir
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Langkat menyiapkan diri sebagai salah satu lokasi evakuasi korban banjir. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

LANGKAT (Waspada.id): Banjir yang melanda Kecamatan Tanjung Pura sejak Kamis (27/11/2025) membuat ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Langkat menyiapkan diri sebagai salah satu lokasi evakuasi korban banjir.

Pihak madrasah membuka akses bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal darurat. Langkah ini bertujuan membantu meringankan beban warga terdampak. Suasana halaman madrasah kini dipadati para pengungsi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sebanyak 24 ruang kelas MTsN 1 Langkat digunakan sebagai hunian sementara bagi masyarakat korban banjir. Ruang-ruang tersebut disulap menjadi area istirahat dengan fasilitas seadanya. Para warga membawa perlengkapan masing-masing untuk dapat bertahan selama masa evakuasi.

MTsN 1 Langkat menjadi harapan baru bagi warga yang rumahnya terendam air. Maklum, ketinggian banjir di sekitar madrasah ini mencapai dua meter dan itu mengakibatkan akses jalur darat terputus.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MTsN 1 Langkat terpaksa dihentikan sementara, mengingat kondisi yang tidak memungkinkan. Kebijakan ini juga diambil demi mengoptimalkan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan tempat berlindung.

“Proses pembelajaran akan dijadwalkan ulang setelah kondisi kembali normal. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan dan kenyamanan para pengungsi,” ujar Kepala MTsN 1 Langkat, Syamsul Bahri.

Menurutnya, fasilitas madrasah terbuka sepenuhnya untuk masyarakat terdampak. Ia mengungkapkan bahwa ruang kelas dan fasilitas lainnya dapat digunakan sesuai kebutuhan. Syamsul Bahri menegaskan pentingnya menjaga ketertiban selama berada di lingkungan madrasah.

“Saya harap para pengungsi dapat saling menghormati demi menciptakan suasana yang kondusif. Kerja sama semua pihak diharapkan mampu memperlancar proses evakuasi,” paparnya.

Syamsul Bahri berharap banjir segera surut. Ia mengajak seluruh pihak untuk tetap bersabar menghadapi situasi yang tidak mudah ini. Menurutnya, kepedulian antarwarga adalah aspek penting dalam mengurangi dampak bencana.

“Saya berterima kasih kepada guru, staf, dan masyarakat yang turut membantu proses penanganan pengungsi. Semangat gotong royong menjadi kunci ketangguhan dalam menghadapi musibah,” tuturnya.

Sejak 30 November 2025, sejumlah relawan terlihat membantu proses distribusi bantuan di lingkungan madrasah. Mereka menyalurkan makanan, pakaian, dan obat-obatan untuk memenuhi kebutuhan harian pengungsi. Berbagai organisasi kemanusiaan juga ikut memberikan dukungan moral dan material. Kehadiran relawan sangat membantu menjaga kelancaran kegiatan di lokasi evakuasi.

Para pengungsi bersyukur karena mendapat tempat perlindungan yang memadai. Mereka merasa terbantu dengan fasilitas yang disediakan pihak madrasah. Banyak di antara mereka yang kehilangan harta benda akibat banjir yang tiba-tiba datang. Ruang kelas yang aman dan bersih memberikan sedikit ketenangan di tengah situasi sulit. Mereka berharap dapat kembali ke rumah masing-masing setelah air surut.(id18)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE