Scroll Untuk Membaca

Medan

MUI Medan Imbau Ulama Beri Edukasi Politik Damai Pada Umat

MUI Medan Imbau Ulama Beri Edukasi Politik Damai Pada Umat
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Komisi Siyasah Syar’iyah dan Kerjasama Antar Lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan mengimbau kepada para ulama untuk memberi edukasi tentang politik damai kepada para jamaahnya khususnya menghadapi Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

Hal ini agar tercipta suasana damai, tenang dan aman dalam menentukan pemimpin bangsa guna menguatkan harapan baru terhadap Indonesia khususnya pada aspek keislaman dan keumatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

MUI Medan Imbau Ulama Beri Edukasi Politik Damai Pada Umat

IKLAN

Demikian dikatakan Sekretaris Umum MUI Kota Medan, Prof Dr Syukri Albani Nasution sebagai narasumber diacara seminar peran umat Islam dalam peta politik di Indonesia, Selasa (21/11) di aula kantor MUI Kota Medan. Hadir sebagai narasumber lainnya Ketua Komisi Siyasah Syar’iyah dan Kerjasama Antar Lembaga MUI Kota Medan, Pamonoran Siregar, MPdi dengan peserta dari pengurus MUI Kecamatan dan majelis taklim di Kota Medan.

“Dalam konteks pemilu, MUI Kota Medan harus berkontribusi menciptakan suasana damai dengan tidak terjebak pada suasana praktis tapi juga memberi edukasi kepada masyarakat bahwa pemilu ini ajang memilih pemimpin terbaik dengan harapan Indonesia lebih maju khususnya pada aspek keislaman dan keumatan,” ujar Syukri Albani.

Dijelaskannya, Pemilu merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat. Untuk itu seluruh masyarakat harus menerapkan perdamaian dalam penyelenggaraan pemilu yakni dengan menghormati sikap politik dan pilihan orang lain, kejujuran dan juga bertanggungjawab terhadap pilihan politik sekaligus menjalankan pemerintahan secara akuntabel. “Jangan saling menghina, menghasut, memfitnah dan mengadu domba serta jangan menyebarkam hoax. Hormati pilihan orang lain dan jangan mengejek pilihan orang lain terhadap calonnya. Marilah kita ciptakan pemilu damai untuk menghasilkan pemimpin yang bekerja untuk kesejahteraan rakyat,” harap Syukri Albani.

Sementara Pamonoran Siregar memaparkan, sebagai umat Islam memiliki tanggungjawab moral dan agama untuk berpartisipasi dalam pemilu. Rasulullah Saw bersabda, “siapapun diantara kalian yang terpilih sebagai pemimpin, lalu ia meninggal dalam keadaan tidak berusaha mengadakan yang terbaik bagi umatnya, maka ia telah membohongi mereka”.

“Jadi kita sebagai umat Islam harus berperan aktif dalam mensukseskan pemilu ini. Dengan pemahaman politik yang kuat, partisipasi aktif dan pemilihan berkualitas, kita dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara serta memenuhi tuntutan agama dan moral kita untuk mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik dan adil,” imbuhnya.

Para ulama, lanjutnya dapat mengingatkan terus kepada jamaahnya bahwa pentingnya politik bagi Islam. Bagaimana pentingnya mengambil kekuasaan dengan politik agar lembaga-lembaga pemerintahan di negara ini banyak diduduki umat Islam yang nantinya akan berjuang untuk kemaslahatan umat Islam di negara ini.
“Tapi ulama jangan pula berpolitik praktis. Berilah edukasi politik ke masyarakat, agar umat sadar pentingnya berpolitik dan memberi pilihannya nanti pada Pemilu 2024,” tutur Pamonoran. (h01)

Teks
Narasumber beserta peserta seminar peran umat Islam dalam peta politik di Indonesia, Selasa (21/11) di aula kantor MUI Kota Medan. Waspada/Yuni Naibaho

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE