Scroll Untuk Membaca

Medan

MUI Medan Tolak Konser Honne Diduga Promosikan LGBT

MUI Medan Tolak Konser Honne Diduga Promosikan LGBT
Ketua MUI Kota Medan, H. Hasan Matsum, MAg. Waspada/yuni naibaho
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan menolak rencana konser duo musisi asal Inggris, Honne yang akan digelar di Medan, karena diduga mengandung unsur promosi perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Penolakan tersebut ditegaskan Ketua MUI Kota Medan, H. Hasan Matsum, MAg kepada Waspada, Kamis (17/7).

“MUI Kota Medan menolak segala bentuk aktivitas publik termasuk konser, pertunjukan, kampanye sosial, hingga konten digital, baik secara langsung maupun tidak langsung hang membawa pesan dukungan terhadap perilaku LGBT,” ucapnya.

MUI Kota Medan, tegas Hasan Matsum, tidak menolak hiburan atau konser sebagai bentuk ekspresi. Tapi jika aktivitas tersebut diduga kuat menjadi ajang promosi LGBT, maka MUI berkewajiban menolak segala kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai-nilai masyarakat.

“Ini bukan soal pribadi atau kelompok. Tapi menjaga ruang publik kita, agar tidak dijadikan tempat kampanye nilai-nilai yang merusak moral dan tatanan sosial,” tegasnya.

MUI Medan menyerukan agar semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan penyelenggara acara—lebih selektif dalam memberikan izin terhadap kegiatan publik, khususnya yang melibatkan tokoh atau grup yang pernah menyatakan dukungan terhadap LGBT diberbagai platform.

“Kita harus waspada. Jangan beri ruang kepada bentuk-bentuk penyusupan nilai yang bertentangan dengan agama dan norma masyarakat. Generasi muda kita harus dilindungi dari normalisasi penyimpangan, dalam bentuk apa pun,” imbuhnya.

MUI juga menekankan bahwa penolakan ini tidak bermaksud mencederai siapapun secara pribadi, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial untuk menjaga nilai-nilai yang hidup dan dipegang oleh masyarakat secara luas.

“Kami tidak dalam posisi memusuhi siapapun. Tapi kami punya kewajiban untuk menyuarakan penolakan terhadap hal-hal yang merusak moral dan tidak sesuai dengan prinsip hidup masyarakat kita,” pungkas Hasan Matsum.

Diketahui, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari penyelenggara konser HONNE terkait isu ini. Namun respons publik atas rencana konser tersebut mulai mencuat di media sosial, dengan banyak pihak yang menyuarakan keprihatinan serupa. (h01)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE