MEDAN (Waspada): Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara(MUISU), mengimbau umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw yang puncaknya berlangsung Kamis (28/9).
Hal ini disampaikan Ketua Umum MUISU,Dr.Maratua Simjauntak bersama juru bicara Dr.H.Ardiansyah yang juga Wakil Ketua MUISU dan Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UINSU, Kamis(21/9).
Dalam keterangannya, Ardiansyah menyebutkan, Bulan Rabi’ al-Awwal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau bergelar kekasih Allah dan makhluk yang terbaik diciptakan-Nya (Khairul Anam)
Tepatnya, hari Senin, 12 Rabi’ al-Awwal tahun gajah. Disebut tahun gajah, karena tentara Abrahah datang menyerang kota Makkah dengan mengendarai gajah untuk menghancurkan Ka’bah.
Allah SWT memeliharakan Ka’bah dengan mengirim burung ababil yang membawa bebatuan neraka di kakinya dan dilemparkan ke tentara bergajah Abrahah. Hancurlah seluruh bala tentara Abrahah dan binasa. Pada tahun kejadian itulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia.
“Tentu mengenang dan meneladani prikehidupan Nabi Muhammad SAW adalah kewajiban bagi umat Islam. Sebab, inilah jalan keselamatan dunia dan akhirat. Pepatah mengatakan ‘tak kenal maka tak sayang’. Artinya, ketika kita menyatakan bahwa kita cinta dan sayang kepada beliau, maka hendaklah terlebih dahulu kita mengenalnya,” ujarnya.
Lanjut Ardiansyah, mengenal akhlaknya, menjalankan ajarannya dan membela agama Allah yang dibawanya. Maka dengan membaca kembali sirah nabawiyah (sejarah kehidupan Nabi) akan mereview ingatkan kepada nilai nilai ajaranya, serta mengamalkan dlm kehidupan.
“Kita patut khawatir, maraknya kenakalan remaja seperti begal, tawuran dan tindakan kejahatan lainnya merupakan indikasi kuat jauhnya generasi ini dari mengenal jati diri Nabi Muhammad SAW. Seakan-akan mereka kehilangan keteladanan, hilang dalam rayuan globalisasi dan fitnah digitalisasi,” ujarnya.
Oleh karena itu, sambunynya, MUI Sumatera Utara mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memeriahkan penyambutan Maulidur Rasul dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
“Mari kembali kita ramaikan masjid dan mushalla serta sekolah-sekolah dengan peringatan Maulidur Rasul. Agar meriah gelar berbagai perlombaan dan kegiatan yang Islami dan inovatif. Sebagai upaya untuk kembali mendekatkan umat ini kepada sumbu pradabannya sumber pencerahan bagi alam semesta yaitu Nabi Muhammad SAW,”sebutnya.
Menurutnya, kecintaan kepada Nabi SAW adalah sebab utama kelak untuk mendapatkan syafa’atnya. Salin itu, ada jaminan dari beliau, bahwa siapapun yang mencintai Rasulullah kelak bersamanya di dalam surga Allah.
Oleh karena itu, memperbanyak mengucapkan shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW juga merupakan cara untuk mengekspresikan cinta kita kepadanya.
“Ya Allah, izinkanlah kami kelak berkumpul bersama Rasulullah SAW di padang mahsyar, meminum air susu dari telaga al-Kautsar milik baginda Nabi SAW,” pungkasnya.(m22)
Foto
Ilustrasi