MEDAN (Waspada): Maraknya penyalahgunaan narkoba di Sumatera Utara (Sumut) memunculkan keprihatinan bagi Partai NasDem Sumut. Pasalnya, hingga saat ini Provinsi Sumut masih tercatat sebagai provinsi dengan kasus penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia.
“Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah nasional karena sudah merasuk pada semua kalangan. Ini akan menjadi persoalan serius yang mengancam ketahanan nasional,” kata Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST saat berbicara melalui Sekretaris DPW NasDem Sumut, H Syarwani pada Seminar ‘Generasi Z Sumut Juara Tanpa Narkoba’ di Aula Kantor DPW NasDem Sumut, Jalan HM Yamin, Medan, Senin (14/3).
Hadir sebagai narasumber dalam seminar,
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara Brogjen Toga Panjaitan, Kabag Wasidik Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Robert Simatupang dan Plt Kadis Pendirikan Pemprov Sumut Lasro Marbun.
Dikatakan Syarwani, upaya pencegahan dan edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba menjadi tanggungjawab bersama. Dalam hal ini, NasDem selaku partai politik sangat berkomitmen untuk ikut serta dalam upaya pencegahan dan edukasi bahaya narkoba.
“Ini menjadi komitmen kami partai NasDem untuk menjadikan Sumatera Utara yang juara tanpa narkoba,” ujarnya.
Tembak Mati
Ditambahkan Syarwani, pihaknya mendukung kepolisian atau aparat penegak melakukan tembak mati kepada bandar narkoba. Pasalnya, keberadaan bandar narkoba telah merusak kedaulatan negara dan juga generasi muda.
“Kalau ada bandarnya, tembak mati aja, karena dia merusak kedaulatan negara ini, jangan main-main,” katanya.
Ditambahkannya, Partai NasDem juga mendukung adanya tuntutan atau vonis mati kepada bandar narkoba.
“Kita malu Sumatera Utara juara satu. Harusnya juara yang baik-baik, kami berharap, gubernur turun tangan. Kapolda juga harus tegas, jangan pandang bulu, kalau generasi (muda) hancur, kedaulatan negara hancur,” ungkapnya.
Gubernur Sumut, menurut dia, dapat mencanangkan pemberantasan narkoba melalui program-program yang dibiayai oleh APBD diantaranya dengan melibatkan tokoh agama untuk melakukan sosialisasi.
Di sisi lain, Syarwani juga meminta Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menindak oknum jajarannya yang terlibat peredaran narkoba. “Kita tidak ingin polisi terlibat, penegak hukum terlibat, malu kita. Untuk memberantas semua stakeholder harus bergerak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia seminar TM Ryan Novandi dalam laporannya menyampaikan, seminar hari ini diikuti kalangan generasi muda. Hal ini karena generasi muda menjadi pihak yang rentan menjadi sasaran penyalahgunaan narkoba.
“Tujuan kami membuat seminar ini karena maraknya narkoba, khususnya di Sumut. Kami ingin membantu pihak terkait dalam mengedukasi bahaya narkoba. Makanya ini kami targetkan kepada generasi Z,” pungkasnya. (h01)











