MEDAN (Waspada): Nutrifood – Guru Belajar Foundation Gelar Workshop Bertema Transformasi Guru PJOK jadi pemimpin perubahan gaya hidup sehat di sekolah.
Kegiatan diikuti guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Jasmani (PJOK) di Medan yang menjadi peserta program “Nutrifood
Physical Education Teacher” (NPET). Workshop berlangsung di kantor Nutrifood Medan Jalan Sei Besitang No. 16 Medan Minggu(20/7).
Sebagai perusahaan yang sudah lebih dari 46 tahun menginspirasi masyarakat Indonesia hidup lebih sehat melalui produk dan inisiatifnya, Nutrifood percaya bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Sesuai dengan misi Inspiring a Nutritious Life, program NPET ini menjadi
salah satu upaya Nutrifood dalam mengedukasi sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia hidup lebih sehat dan berkualitas.
Mardi Wu, selaku CEO Nutrifood, menyampaikan, “Banyak anak-anak bercita-cita menjadi dokter atau guru, karena itu pekerjaan yang sangat mulia.
Namun, banyak yang tidak sadar, kalau guru PJOK bukan cuma sekedar guru biasa. Guru PJOK punya peranan yang besar sekali, seperti guru namun lebih dari dokter, karena dokter fokusnya mengobati, namun guru.PJOK bisa punya peran untuk membantu pencegahan penyakit dengan lebih baik,” ungkapnya.
Sejak diluncurkan pada bulan Mei lalu, program NPET telah melalui berbagai tahapan mulai dari webinar gaya hidup sehat melalui deep learning dalam PJOK, asesmen awal, modul dasar guru belajar, pelatihan daring, pendampingan intensif, hingga kini memasuki tahapan offline workshop sebagai ruang belajar dan praktik desain pembelajaran PJOK untuk dapat menumbuhkan budaya hidup sehat.
Program ini dirancang untuk mendampingi guru PJOK
secara bertahap agar mampu mengembangkan pembelajaran PJOK yang relevan, kontekstual, dan berorientasi pada gaya hidup sehat murid.
Kegiatan ini merupakan respon dari kondisi mengkhawatirkan anak Indonesia yang mayoritas menjalankan gaya hidup tidak sehat. Diantaranya mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak, jarang melakukan aktivitas fisik, hingga menggunakan gawai berlebih.
Melalui workshop ini, guru PJOK dikuatkan perannya sebagai pemimpin perubahan budaya hidup sehat yang lebih holistik dan transformatif. Mereka disiapkan untuk tidak lagi hanya mengajar dengan pendekatan teknis yang terbatas pada keterampilan fisik.
Ketua Guru Belajar Foundation, Bukik Setiawan, menegaskan bahwa peran guru PJOK sangat strategis dalam mendorong perubahan gaya hidup anak-anak Indonesia.
Kata dia, guru PJOK itu sebenarnya adalah pemimpin perubahan gaya hidup. Perannya lebih dari sekadar mengajarkan teknik lompat jauh,
tapi juga membangun kesadaran murid tentang mengapa mereka perlu menggerakkan tubuhnya.
“Untuk menjadi pemimpin perubahan gaya hidup yang sehat, tidak cukup hanya dengan teori atau instruksi. Dibutuhkan pendekatan yang lebih dalam, menyentuh sisi emosional dan kebiasaan murid sehari-hari. Di sinilah pentingnya deep learning,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa program ini mengombinasikan empat kata kunci penting: guru PJOK, pemimpin perubahan, gaya hidup sehat, dan pembelajaran mendalam.
Harapannya, guru PJOK bisa mengambil peran yang lebih strategis dan menunjukkan kontribusi nyata kepada orang tua, masyarakat, hingga pemerintah.
Sedangkan materi yang didapatkan peserta yakni memahami bagaimana menjadi guru PJOK yang berdampak, teknik merubah perilaku murid, strategi pembelajaran kreatif, dan merancang desain pembelajaran PJOK yang seru dan menyenangkan (playful teaching).
Peserta juga dibekali dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan modul ajar siap pakai.
“Dengan demikian, mereka dapat langsung mengimplementasikan pembelajaran PJOK yang kontekstual dan mampu membangun budaya hidup sehat di sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Dijelaskan, kegiatan NPET Tahap 2 Medan ini dihadiri oleh 20 orang peserta yang terdiri dari beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara, diantaranya Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo dan Kota Pematangsiantar.
Pelaksanaan NPET Tahap 2 ini juga mendapat dukungan moril dari unsur pemerintah yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Syahdan Lubis, AP, M.M selaku Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan Mujiono, S.E., selaku Kabid Pembinaan dan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Medan.
Turut hadir teman belajar guru PJOK yaitu ibu Dr.
Rivolan Priyanti Ph., selaku Ketua Komunitas Pengawas Belajar Nusantara (KPBN) Provinsi Sumatera Utara.
Keseruan kegiatan NPET Tahap 2 tersebut dipandu oleh seorang pelatih Tomi Arisman Bate’e didampingi oleh 2 (dua) orang Pendamping Area yakni Surya Herdiansyah dan Bob Rahmat Manalu.
Paparan pelatih dalam mengedukasi peserta guru – guru PJOK membuat suasana belajar sangat hidup dan sukacita.
Sebab materi yang disampaikan tidak monoton namun penuh atraktif, atletik dan tentunya tanpa miskonsepsi belajar. Suasana belajar riuh. Peserta diajak mikir dan diskusi serta merefleksikan pengalaman belajar selama menjadi guru PJOK di sekolah.
Materi materi yang disampaikan adalah materi materi yang bermakna yaitu menjadi guru yang berdampak, Teknik merubah perilaku, Strategi mengajar kreatif, Praktik simulasi mengajar, Merancang RPP PJOK berbasis. Deep Learning, Berbagi ide dan gagasan serta game game edukasi yang bermakna.
Dalam kegiatan ini para peserta juga menyampaikan testimoni.(m22)