MEDAN (Waspada): Seorang oknum anggota TNI dianiaya oleh sejumlah anggota geng motor di Jl. Guru Patimpus, Medan, Minggu (4/8) sekira pukul 03:00.
Akibat penganiayaan ini, korban Prada D mengalami luka bacokan senjata tajam (Sajam) dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Thamrin dan kemudian dirujuk Ke Sakit Putri Hijau Medan.
Informasi dihimpun penganiayaan yang dilakukan gerombolan geng motor ini bermula Prada D anggota Yonif 100/PS bersama 8 orang rekannya yang juga anggota TNI singgah ke Jl. Guru Patimpus, pada Minggu sekitar pukul 03.45 WIB.
Tak lama berselang, gerombolan anggota geng motor yang berjumlah sekitar 20 orang menaiki 5 unit sepeda motor dan 2 unit mobil juga datang ke angkringan tempat makan tersebut.
Kawanan geng motor yang membuat keributan, terlibat cekcok mulut dengan sejumlah anggota TNI. Meski sudah menyampaikan kalau korban dan rekannnya anggota TNI, kawanan geng motor tetap melakukan penganiayaan sehingga Prada D, mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Banda Thamrin, korban akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Putri Hijau karena luka berat yang dialaminya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Dian Pranata Simangunsong ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian ini sedangkan korban sudah melapor ke Polrestabes Medan.
“Laporannya di Polrestabes Medan,” ujarnya singkat.
Sementara, Polrestabes Medan yang menerima laporan kasus penganiayaan terhadap anggota TNI, langsung bergerak cepat untuk memburu pelaku.
Sejumlah pelaku penganiayaan telah diamankan antara lain berinisial DM yang merupakan anggota Ormas Kepemudaan (OKP). Pelaku lainnya juga terus diburu.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol TJS Marbun ketika dikonfirmasi terkait adanya pelaku penganiayaan yang sudah diamankan menyampaikan pihaknya sedang melakukan pendalaman.
“Lagi didalami, nanti dikabarkan,” sebut Kapolres. Sementara itu, 20 orang tidak dikenal (OTK) Minggu (4/8) pukul 09.00 Wib mendatangi rumah DM di Jl. Orde Baru Lingkungan 5 Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat.
Edu Manurung, orangtua DM mengaku terkejut saat pagi hari sekira pukul 09.00 WIB rumahnya didatangi sekitar 20 orang yang tidak dikenal dan dengan cara paksa masuk dan merusak pagar serta mengacak-acak seluruh barang yang ada di dalam rumah.
” Mereka mengaku dari Brimob dan Polisi, dan mencari anak saya DM. Mereka merusak pintu kamar, dan barang elektronik seperti Televisi yang ada di rumah dan barang barang lainnya. Didepan saya, anak saya DM dipukuli seperti penjahat dan dibawa pergi oleh OTK tersebut, “ujar Edu Manurung kepada wartawan.
Diakui Edu Manurung lagi, pada pagi hari dia sempat menanyakan anaknya yang pulang dengan kondisi kepala di perban.
” Saat anak saya DM pulang, kami sempat menanyakan ‘ kenapa kepala mu itu nak, tadi aku berantam, ” kata Edu Manurung yang kemudian menuju kamarnya untuk beristirahat.
Edu Manurung mengatakan lagi, atas peristiwa yang menimpa anaknya, dia sudah melapor ke Polrestabes Medan terkait pengerusakan dan juga kehilangan uang serta kerusakan barang barang yang terjadi saat 20 OTK masuk dengan paksa saat mencari anaknya.
Terpisah Kapendam I/BB Kolonel Ryco Siagian ketika dikonfirmasi waspada.id terkait adanya anggota TNI yang dibacok, hingga pukul 13:28 belum memberi tanggapannya.(m27)











