Scroll Untuk Membaca

MedanSumut

Ombudsman Sumut: Evaluasi Manajemen Pengelolaan KNIA

Kecil Besar
14px

DELISERDANG (Waspada): Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abiyadi Siregar menyatakan manajemen pengelolaan Kuala Namu International Airport (KNIA) sekarang yang melibatkan investor asing, seharusnya lebih baik sistem pengamanan bandara maupun kenyamanannya.
“Dengan kasus penemuan mayat perempuan di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan KNIA itu. Terutama, di jajaran PT Angkasa Pura Aviasi (AVI),” kata Abiyadi Siregar kepada Waspada, Senin (1/5), menanggapi kasus penemuan mayat di kolong lift KNIA, beberapa hari lalu.
Disebutkan Abiyadi Siregar, pihaknya mengaku kaget kaget luar biasa setelah mendapat informasi ada mayat ditemukan di bawah lift KNIA. Apalagi, sesuai kamera pengawas (CCTV), mayat tersebut sudah tiga hari di bawah lift, setelah sebelumnya diduga terjatuh.
“Kenapa kaget? Karena kita tahu bahwa KNIA, adalah sebuah bandara berkelas internasional,” sebutnya. Dia menambahkan, KNIA saat ini dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, yang merupakan perusahaan asal India.
Untuk pengelolaan bandara itu, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (AVI) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51 persen saham PT AP-II. Sedang saham GMR Airports sebesar 49 persen.
Dengan manajemen pengelolaan sekarang, ditargetkan KNIA menyaingi Changi Airport dan KLIA, Malaysia sebagai hub regional. Kualanamu diharapkan, tidak hanya menjadi domestik airport, tetapi menjadi hub internasional.
“Tapi, dengan peristiwa penemuan mayat ini, rasanya memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan KNIA itu. Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan KNIA ini, “ tegas Abyadi Siregar.
Aviation Security (Avsec) yang bertanggungjawab menjaga lingkungan keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat, seharusnya lebih profesional dengan manajemen baru pengelolaan KNIA sekarang. “Jadi, sekali lagi, dengan kasus penemuan mayat di bawah lift itu, saya kira perlu dievaluasi manajemen pengelolaan KNIA,” pungkasnya.
Sebelumnya, sesosok mayat perempuan Aisiah Sinta Hasibuan,38 warga Jl. Garuda Kelurahan Sei Kambing,Medan Sunggal ditemukan di bawah lift bandara, Kamis (27/4) sekira pukul 16:00.
Korban diduga mengalami naas, Senin (24/4) pukul 20:30, usai mengantar keluarga berangkat ke luar negeri. (a13/C)

Ombudsman Sumut: Evaluasi Manajemen Pengelolaan KNIA

Lift bandara yang berada persis di belakang mesin X-Ray KNIA hingga Senin (1/5) masih ditutup sementara. Waspada/Irianto

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE