Medan

P3AKB Sumut Inisiasi Posko Perempuan Dan Anak Pascabanjir Di Langkat

P3AKB Sumut Inisiasi Posko Perempuan Dan Anak Pascabanjir Di Langkat
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi Sumatera Utara menginisiasi pembentukan Posko Perempuan dan Anak di Kabupaten Langkat sebagai upaya perlindungan kelompok rentan pada masa bencana banjir. Waspada.id/ist
Kecil Besar
14px

LANGKAT (Waspada.id): Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi Sumatera Utara menginisiasi pembentukan Posko Perempuan dan Anak di Kabupaten Langkat sebagai upaya perlindungan kelompok rentan pada masa bencana banjir.

Kepala Dinas P3AKB Sumut, Dwi Endah Purwanti, S.S., M.Si., mengatakan pembentukan posko tersebut dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di Langkat. Posko ini bertujuan untuk memastikan perlindungan perempuan dan anak selama masa tanggap darurat, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar serta pencegahan kekerasan berbasis gender.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Melalui posko ini, kita ingin bersama-sama melindungi perempuan dan anak pada masa bencana, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan dari kekerasan berbasis gender, hingga membantu pemulihan trauma,” ujar Dwi Endah pada Sabtu, (20/12).

Ia menjelaskan, posko yang akan segera diinisiasi ini juga berfungsi sebagai pusat pendataan terpilah korban banjir, mencakup perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Data tersebut dinilai sangat penting sebagai dasar penyaluran bantuan, termasuk jika nantinya terdapat dukungan dari kementerian.

“Dengan adanya data yang jelas dan terpilah, proses pemberian bantuan akan lebih mudah dan tepat sasaran,” katanya.

Langkat dipilih sebagai lokasi awal pembentukan posko karena dampak banjir di wilayah tersebut tergolong besar. Selain itu, di Langkat telah terdapat kelompok-kelompok masyarakat yang aktif mendampingi korban bencana, sehingga dinilai siap mendukung operasional posko.

Saat ditanya mengenai jumlah perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas yang terdampak banjir, Dwi Endah menyebutkan pihaknya masih melakukan pendataan. “Justru dengan adanya posko ini, kami berupaya mendapatkan data tersebut secara akurat,” jelasnya.

Terkait kondisi di lapangan, ia menyampaikan bahwa perempuan dan anak yang terdampak banjir di Langkat pada umumnya telah mendapatkan layanan dasar di pengungsian, seperti pemenuhan makanan. Bantuan juga berasal dari anggaran APBD serta partisipasi aktif masyarakat yang menunjukkan kepedulian tinggi.

Namun demikian, kebutuhan mendesak saat ini masih mencakup makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mengingat banyak rumah warga yang rusak parah akibat banjir. Selain itu, sejumlah anak dilaporkan mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal dan diare, sehingga membutuhkan obat-obatan.

“Banyak anak juga mengalami trauma. Karena itu, kami menyiapkan program trauma healing dan layanan curhat, meskipun saat ini masih dalam tahap pendataan,” tutupnya.(id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE