MEDAN (Waspada): Perseteruan PKB dan PBNU semakin meruncing. Terbaru Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Cholil Nafis menyatakan, Presidium Penyelamat Organisasi NU tidak terkait dengan struktur kepengurusan PBNU. Orang-orang yang terlibat dalam presidium tersebut disebut memiliki afiliasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Kalau kita melihat dari orang-orang yang ada afiliasi kepada PKB yang di sana, jadi bukan di internal di kepengurusan PBNU,” ujar Cholil dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
Cholil menambahkan aspirasi untuk MLB (Muktamar Luar Biasa) harus berasal dari struktur resmi pengurus NU, baik dari tingkat ranting, cabang hingga wilayah, mereka, beliau-beliau tidak ada di dalam struktur di NU,” ucap Cholil.
Menyikapi pernyataan Kyai Cholil Nafis tersebut, Aktivis 98 Ikhyar Velayati (foto) menilai ucapan tersebut seperti pribahasa “Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.”
“Ucapan beliau itu seperti menepuk air di dulang terpercik muka sendiri,” kata Ikhyar di Medan, Rabu (21/8/2024).
Ikhyar menuturkan lebih lanjut bahwa PBNU juga tidak punya wewenang dan hak untuk mengevaluasi, apalagi memanggil pengurus PKB berkaitan dengan kebijakan politik maupun organisasinya.
Karena, imbuh Ikhyar, PBNU bukan organisasi yang berafiliasi secara politik, dan organisasi kepada PKB sesuai dengan AD/RT.
Ikhyar menilai orang yang berhak mengevaluasi kebijakan PKB adalah pengurus partai itu sendiri.
“Pernyataan yang mengatakan PBNU punya kaitan historis dengan PKB tidak bisa dijadikan alasan untuk mengintervensi PKB, karena keduanya merupakan dua entitas yang berbeda. Adapun yang berhak dan punya suara mengintervensi PKB adalah pengurus PKB dari berbagai tingkatan, itupun harus lewat forum yang diamanahkan oleh AD/RT PKB,” jelas Ikhyar.
Ikhyar menambahkan, ucapan Kyai Cholil itu sudah benar, tetapi harusnya ditujukan kepada PBNU.
Sebelumnya, beberapa ulama berkumpul untuk membentuk Presidium Penyelamat Organisasi NU di Bangkalan, Madura, pada Minggu (18/8/2024).
Presidium ini diketuai oleh pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, Jawa Timur, Abdussalam Shohib. Presidium tersebut berencana mengkoordinasikan pengurus NU dari tingkat wilayah hingga ranting untuk melakukan MLB.
Kisruh ini merupakan kelanjutan konflik antara PKB dan PBNU, yang bermula dari pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggaraan Haji 2024 di DPR-RI, yang dimotori Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (rel)