MEDAN (Waspada): Pengurus Cabang Al Wasliyah Medan Area berkolaborasi dengan Badan Kamakmuran Masjid (BKM) Masjid Al-Ikhwaniyah menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di Masjid Al-Ikhwaniyah, Jalan Amaliun Gg Tertib Medan, Minggu malam (19/2).
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua PC Al Wasliyah Medan Area drg Ramsi, Sekretaris Aslam S.Pdi, Ketua BMK Masjid Al-Ikhwaniyah Yusuf Hidayat, tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Medan Afif Abdillah, ustad Dr H Syamsul, mewakili camat, lurah dan kepala lingkungan serta puluhan jamaah yang antusiasi hadir.
Juga hadir Ketua Panitia Pelaksana Agus Setiawan, Sekretaris M Yasser dan Bendahara Sudarma Emdi.
Isra Mikraj yang digelar bertemakan “Mari Kita Junjung Tinggi Nilai-nilai Islam dan Moralitas Terciptanya Generasi Yang Berakhlakul Karimah”.
Dalam sambutannya mewaklili tokoh masyarakat, Afif Abdillah anggota DPRD Medan dari Partai NasDem menitipkan salam dari ayahandanya, mantan Walikota Abdillah yang tidak dapat hadir karena kondisi tubuh yang tidak fit.
Selanjutnya, dalam paparan singkatnya tentang Isra Mikraj, Afif menyebutkan, Isra Mikrah yang diperingati setiap 27 Rajab merupakan salah satu peristiwa penting dalam perjalanan keislaman Nabi Muhammad SAW.
Perjalanan ini menjadi peristiwa penting bagi Nabi Muhammad karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk menjalankan shalat lima waktu dari Allah SWT.
Peristiwa Isra Mikraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yaitu dilakukannya perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem hingga naik ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha.
Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah meninggalnya paman Nabi Muhammad, Abi Thalib dan Istrinya, Siti Khadijah.
“Kita sebagai umat Islam perlu mengambil hikmah yang terkandung dalam Isra Mikraj, dengan salah satunya tidak pernah lupa menunaikan sholat lima waktu,” katanya.
Senada, penceramah Ustad Dr H Syamsul Bahri MA dalam tausiahnya berharap kepada jamaah masjid untuk menjalankan sholat lima waktu, khususnya kepada anak-anak.
“Sejak awal mereka harus dilatih untuk sholat, diajari berapa masing-masing rakaatnya, sehingga kelak mereka akan terlatih terbiasa dan takut akan dosa,” ujarnya.
Dalam peristiwa Isra Mikraj, lanjut Ustad Syamsul Bahri, juga diriwayatkan bahwa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk shalat 50 waktu dalam sehari.
Nabi Muhammad pernah diingatkan Nabi Musa bahwa jumlah tersebut terlalu besar, sehingga disarankan untuk meminta keringanan.
“Sesampainya di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah shalat lima waktu. Peristiwa Isra Mikraj menjadi penting dalam perjalanan kesilaman. Sejak peristiwa Isra Miraj ini, umat islam diwajibkan shalat lima waktu dalam sehari,” imbuhnya.
Di akhir tausiahnya, Ustad Syamsul Bahri mengajak umat Islam untuk terus meneladani perjalanan Nabi Muhammad SAW agar dalam isra mikraj itu, kita semua menjadi hamba yang disayang Allah.
Acara diakhiri dengan pelantikan pengurus ranting Al Washliyah, yang ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan untuk masing-masing pengurus. (cpb)