MEDAN (Waspada): Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Medan mempertanyakan kejelasan terkait status skorsing yang dikenakan pada Musyawarah Daerah (Musyda) Karateker Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Sumatera Utara (Sumut) oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM yang hingga saat ini belum dicabut.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum PC IMM Kota Medan, Dion Hafiz Maulana Munthe, dalam pernyataan resmi 24 Agustus 2024, lalu dan siaran persnya diterima di Medan, Selasa (27/8).
Dion Hafiz menyampaikan bahwa status skorsing ini telah berlangsung cukup lama dan menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan kader IMM.
“Apalagi sempat beredar kabar Musyda DPD IMM Sumut dipindah kan di daerah Kab. Labura. Ini jelas mengebiri hak-hak dari peserta yang sudah antusias untuk mengikuti proses musyawarah ini,” ungkap Dion dalam kesempatan yang sama.
“Yang kami tahu juga pada saat status skorsing. Seluruh peserta masih stay di lokasi hotel sampe pukul 00:00 Wib. Maka kami sangat menyayangkan informasi yang beredar terkait hasil perolehan suara yang tidak masuk akal. Dan kami menduga hasil itu rekayasa dan fiktif,” tegas Dion
“Kami menuntut kejelasan dan keputusan yang cepat terkait status skorsing ini. Proses Musyda sangat penting bagi kelanjutan roda organisasi, sehingga tidak seharusnya tertunda tanpa alasan yang jelas,” ujar Dion Hafiz.
“Kami berharap tiam Karateker DPD IMM Sumut segera memberikan penjelasan resmi mengenai perkembangan status skorsing ini agar tidak ada lagi kebingungan di tingkat kader akar rumput,” ujar Dion.
PC IMM Kota Medan berharap agar DPD IMM Sumut segera memberikan keputusan terkait skorsing tersebut, agar roda organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, serta menghindari terjadinya stagnasi di internal organisasi.
Sejauh ini, tim karateker DPD IMM Sumut yang diisi oleh DPP IMM belum memberikan tanggapan resmi terkait pertanyaan yang diajukan oleh PC IMM Kota Medan mengenai status skorsing tersebut. (cpb/rel)
