Scroll Untuk Membaca

Medan

PDIP Kecolongan, Tak Berani Dorong Kader Terbaik Internalnya Di Pilkada Kota Medan

PDIP Kecolongan, Tak Berani Dorong Kader Terbaik Internalnya Di Pilkada Kota Medan
KADER internal PDI Perjuangan Sumut Rudy Hermanto (kiri) dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Waspada/ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pendaftaran peserta Pilkada serentak se-Indonesia dibuka tanggal 27-29 Agustus 2024. Berbagai peluang dan manuver masih bisa terjadi setelah pendaftaran KPU Kota Medan dibuka.

Hal menarik terjadi pada pilkada Kota Medan, partai pemenang pemilu legislatif Kota Medan PDI Perjuangan tidak mencalonkan kader terbaiknya untuk maju sebagai bakal calon walikota dan bakal calon wakil Walikota Medan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PDIP Kecolongan, Tak Berani Dorong Kader Terbaik Internalnya Di Pilkada Kota Medan

IKLAN

Prof Ridha (bakal calon wakil walikota Medan) berpasangan dengan Adi Saputra (bakal calon wakil walikota Medan) berdasarkan pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah Tahap 3 yang tayang di channel youtube Senin 23 Agustus 2024 pukul 13.WIB secara langsung.

Menurut cucu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia Pertempuran Medan Area Rinno Hadinata, pihaknya sangat kecewa dengan keputusan yang dilakukan oleh internal DPP Partai PDI Perjuangan.

Tak satu pun kader terbaiknya maju sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Medan. Prof Ridha Darmajaya dan Andi Saputra bukan merupakan kader internal partai PDI Perjuangan, kenapa bisa terjadi? Apa pertimbangannya?

Prof.Ridha Darmajaya merupakan akademisi, pertama kali mendaftar di internal PDI Perjuangan Kota Medan sebagai bakal calon walikota wakil walikota Medan bersama dengan calon lain, kader internal PDI Perjuangan Sumut Rudy Hermanto.

Begitu juga Andi Saputra, yang bukan kader internal partai PDI Perjuangan, melainkan Ketua DPP Pujakesuma Bidang Pemuda dan Olah Raga. Beliau awalnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur Sumatera Utara.

Rinno menegaskan saat ini bagaimana PDI Perjuangan bisa kecolongan, kedua bakal calon walikota dan wakil walikota Medan bukan dari kader terbaik internal partai.

Tidak seperti di paslon bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala. Hasan Basri Sagala adalah kader internal PDI Perjuangan.

“Mudah-mudahan saat pembukaan pendaftaran KPU Kota Medan 27-29 Agustus 2024 masih bisa merubah arah pandangan politik di internal Partai PDI Perjuangan, dengan mencalonkan salah satu kader terbaiknya maju sebagai bakal calon walikota dan wakil walikota Medan,” tutur Rino. (cpb)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE