Scroll Untuk Membaca

Medan

Pelayanan Bidang Kesehatan Untuk Calhaj Embarkasi Medan Maksimal

Pelayanan Bidang Kesehatan Untuk Calhaj Embarkasi Medan Maksimal
Kabid Lansia dan Disabilitas PPIH Embarkasi Medan, Ahmad Suhaimi bersama dokter kesehatan yang melayani kesehatan Calhaj. Waspada/Anum Purba
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Pelayanan bidang kesehatan untuk Jamaah calon haji (Calhaj) Embarkasi Medan sangat maksimal. Hal itu terlihat dari aktivitas paramedis yang bertugas setiap hari, tatkala Calhaj tiba di Gedung Jabal Nur tempat jamaah akan mengikuti proses masuk asrama.

Demikian Kabid Lansia dan Disabilitas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Ahmad Suhaimi, Rabu (28/5).

Dalam keterangannya, Ahmad Suhaimi menyebutkan, setiap jamaah masuk asrama, pihak dokter kesehatan memberikan pelayanan terhadap jamaah sesuai juknis.

Bahkan, terhadap jamaah yang mengalami masalah khusus, dilakukan pemeriksaan berulang-ulang.

“Terutama jamaah lansia, yang mempunyai masalah khusus pada kesehatannya. Dengan penanganan secara teliti, maka diharapkan  jamaah segera pulih agar bisa diberangkatkan dengan jamaah satu kloternya, ada juga jamaah yang diberikan suntikan bila mengalami nyeri sendi ucap,” Suhaimi.

Sebagaimana diketahui, dokter yang bertugas melayani jamaah saat ketibaan di asrama haji umumnya melakukan  pemeriksaan kesehatan pra-keberangkatan

Melakukan screening kesehatan menyeluruh terhadap jemaah, termasuk pemeriksaan fisik, laboratorium, dan rekam medis.

Menentukan kelayakan medis jemaah untuk menjalani ibadah haji yang cukup berat secara fisik.

Memberikan surat keterangan layak terbang dan layak berhaji, terutama untuk lansia dan penderita penyakit kronis.

Memberi  Edukasi Kesehatan

Para dokter juga, memberikan penyuluhan tentang menjaga kesehatan selama di Tanah Suci, seperti menjaga hidrasi, mengenali tanda-tanda heatstroke, menjaga kebersihan, dsb.

Edukasi tentang penggunaan obat secara teratur, terutama bagi jemaah dengan penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau asma.

Menyiapkan bekal obat-obatan pribadi sesuai kebutuhan masing-masing jemaah. Memberikan obat generik atau standar untuk keperluan umum selama perjalanan.

Mencatat dan melaporkan jamaah dengan risiko tinggi (komorbid, lansia, disabilitas) untuk penanganan khusus selama di Arab Saudi.

Menyusun data kesehatan jemaah sebagai acuan tim kesehatan di kloter atau sektor.

Tugas ini sangat penting karena pelaksanaan ibadah haji memerlukan kondisi fisik dan mental yang prima. Keterlibatan dokter sejak awal membantu mencegah risiko kesehatan yang lebih besar di kemudian hari.(m22)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE